Header AD

header ads
mantan presiden RI yang tidak pernah tercatat mantan presiden RI yang tidak pernah tercatat Reviewed by Unknown on 20.25 Rating: 5
Fosil Hewan Marsupial Bergigi Martil Ditemukan Ilmuwan Beberapa fosil hewan marsupial bergigi martil ditemukan Ilmuwan. Gigi an...
Reviewed by Unknown on 20.12 Rating: 5

Minggu, 27 Januari 2013

mantan presiden RI yang tidak pernah tercatat

selamat siang sahabat Blogger dimana pun berada,hari ini blogger perbatasan baru bisa posting lagi nih,udah beberapa bulan ngak di buka ternyata Hari ini blogger perbatasan mendapat ilham nih,pada saat blogger perbatasan iseng aja buka di mbah gogle ternyata blogger melihat postingan yang sangat bagus,dan unik karna mungkin dari sekian postingan yang posting tidak menyentuh hati blogger perbatasan,ehmmmm dari pada blogger perbatasan hanya ngomel aja mendingan pembaca lihat aja sendiri hasil pencarian dari blogger perbatatasan tentang mantan presiden RI yang tak pernah tercatata

Mantan Presiden Indonesia yang Tak Pernah Tercatat

Tau gak sih ada mantan Presiden Indonesia yang tak pernah tercatat sebagai presiden Indonesia. Ya mereka bukan presiden yang kala itu Indonesia bukan bernama Indonesia. Indonesia bernama lain. Negara Indonesia pernah mengalami pergantian sistem pemerintahan. Dari kesatuan berubah menjadi serikat dan berubah kembali menjadi kesatuan hingga kini. Demikian juga dengan pemimpinnya atau presidennya. Selama 65 tahun berdiri sebagai Negara, telah terjadi berkali-kali pergantian pemimpin di Indonesia. Mulai dari ir. Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono sekarang.

Sebagai penjabat presiden, umumnya orang Indonesia hanya mengenal Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati Soekarno Putrie dan Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal masih ada dua lagi presiden Indonesia dan jarang sekali disebut. Yakni Syafrudin Prawiranegara dan Mr. Asaat.
Dua orang ini pernah menjabat sementara ketika eranya Soekarno.

Syafrudin Prawiranegara
Syafrudin Prawiranegara menjabat Presiden/ketua PDRI (Pemerintahan DaruratRepublik Indonesia) ketikaSoekarno dan M. Hatta ditawan Belanda dan ketika ibukota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. Agar pemerintahan tetap eksis dan berjalan, akhirnya dibentuklah PDRI dengan Syafrudin Prawiranegara sebagai penjabat presiden.Syafrudin menjabat Presiden Indonesia Darurat sejak 19 Desember 1948.


Mr. Syafruddin Prawiranegara, atau juga ditulis Sjafruddin Prawiranegara (lahir di Serang, Banten, 28 Februari 1911 s/d meninggal di Jakarta, 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun) adalah pejuang pada masa kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) ketika pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.

Mr.Assaat
Lahir di sebuah kampung bernama Kubang Putih Banuhampu, pada tanggal 18 September 1904. Memasuki sekolah agama “Adabiah” dan MULO Padang, selanjutnya ke STOVIA Jakarta. Karena jiwanya tidak terpanggil menjadi seorang dokter, ditinggalkannya STOVIA dan melanjutkan ke AMS (SMU sekarang). Dari AMS Assaat melajutkan studinya ke Rechts Hoge School (Sekolah Hakim Tinggi) juga di Jakarta. Ketika menjadi studen RHS inilah, beliau memulai berkecimpung dalam gerakan kebangsaan, ialah gerakan pemuda dan politik. Masa saat itu Assaat giat dalam organisasi pemuda “Jong Sumatranen Bond”.


Karir politiknya makin menanjak lalu berhasil menduduki kursi anggota Pengurus Besar dari “Perhimpunan Pemuda Indonesia”. Ketika Perhimpunan Pemuda Indonesia mempersatukan diri dalam “Indonesia Muda”, ia terpilih mejadi Bendahara Komisaris Besar ” Indonesia Muda”. Dalam kedudukannya menjadi studen (mahasiswa), Assaat memasuki pula gerakan politik “Partai Indonesia” disingkat Partindo. Dalam partai ini, Assaat bergabung dengan pemimpin Partindo seperti : Adnan Kapau Gani, Adam Malik, Amir Syarifuddin dan lain-lainnya.

Kegiatannya di bidang politik pergerakan kebangsaan, akhirnya tercium oleh profesornya dan pihak Belanda, sehingga dia tidak diluluskan walaupun setelah beberapa kali mengikuti ujian akhir. Tersinggung atas perlakuan demikian, gelora pemudanya makin bergejolak, dia putuskan meninggalkan Indonesia pergi ke negeri Belanda. Di Nederland dia memperoleh gelar “Meester in de rechten” (Sarjana Hukum). Sekitar tahun 1946-1949, di Jalan Malioboro Yogyakarta sering terlihat seorang berbadan kurus semampai berpakaian sederhana sesuai dengan irama revolusi.

Terkadang ia berjalan kaki, kalau tidak bersepeda menelusuri Malioboro menuju ke kantor KNIP tempatnya bertugas. Orang ini tidak lain adalah Mr. Assaat, yang selalu menunjukkan sikap sederhana berwajah cerah dibalik kulitnya kehitam-hitaman. Walaupun usianya saat itu baru 40 tahun, terlihat rambutnya mulai memutih. Kepalanya tidak pernah lepas dari peci beludru hitam. Mungkin generasi sekarang yang berumur 30 sampai 35 tahun, kurang atau sedikit sekali mengenal perjuangan Mr. Assaat sebagai salah seorang patriot demokrat yang tidak kecil andilnya bagi menegakkan serta mempertahankan Republik Indonesia.

Assaat adalah seorang yang setia memikul tanggung jawab, baik selama revolusi berlangsung hingga pada tahap akhir penyelesaian revolusi. Pada masa-masa kritis itu, Assaat tetap memperlihatkan dedikasi yang luar biasa. Ia tetap berdiri pada posnya di KNIP, tanpa mengenal pamrih dan patah semangat. Sejak ia terpilih menjadi ketua KNIP, jabatan ini tidak pernah terlepas dari tangannya. Sampai kepadanya diserahkan tugas sebagai Acting (Pejabat) Presiden RI di kota perjuangan di Yogyakarta.

Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Badan Pekerjanya selama revolusi sedang berkobar telah dua kali mengadakah hijrah. Pertama di Jakarta, dengan tempat bersidang di bekas Gedung Komidi di Pasat baru dan di gedung Palang Merah Indonesia di Kramat. Karena perjuangan bertambah hangat, demi kelanjutan Revolusi Indonesia, sekitar tahun 1945 dipindahkan ke Yogyakarta.

Kemudian pada tahun itu juga KNIP dan Badan Pekerja, pindah ke Purwokerto, Jawa Tengah. Ketika situasi Purwokerto dianggap “kurang aman” untuk kedua kalinya KNIP hijrah ke Yogyakarta. Pada saat inilah Mr. Assaat sebagai anggota sekretariatnya. Tidak lama berselang dia ditunjuk menjadi ketua KNIP beserta Badan Pekerjanya.
diposting kembali oleh bloggerperbatasan.blogspot.com 
sumber:unikbaca.blogspot.com

posting kembali oleh bloggerperbatasan.blogspot.com
Judul: Mantan Presiden Indonesia yang Tak Pernah Tercatat; Ditulis oleh Unik Baca; Rating Blog: 5 dari 5



























Fosil Hewan Marsupial Bergigi Martil Ditemukan Ilmuwan

Beberapa fosil hewan marsupial bergigi martil ditemukan Ilmuwan. Gigi aneh berbentuk seperti martil ditemukan pada dua spesies marsupial (hewan berkantung) purba. Gigi seperti itu belum pernah ditemukan pada mamalia lain. Kemungkinan, gigi digunakan sebagai alat untuk peremuk cangkang siput atau keong. Adapun kedua fosil marsupial berukuran sebesar musang yang ditemukan di kawasan utara Australia itu berusia sekitar 10 sampai 17 juta tahun. Oleh peneliti, keduanya diberi nama Malleodectes mirabilis dan Malleodectes moenia.

Fosil Hewan Marsupial Bergigi Martil Ditemukan Ilmuwan

“Makhluk ini memiliki gigi premolar yang berukuran raksasa, yang jika pada manusia, posisinya berada di antara canine (taring) dan molar (geraham),” kata Rick Arena, Paleontologist dari University of New South Wales, Australia, seperti dikutip dari FoxNews. Arena menyebutkan, spesimen yang ditemukan sangat aneh sehingga membuat tim peneliti tidak dapat memastikan apa yang mereka dapati. “Gigi itu tidak seperti gigi yang pernah kami lihat sebelumnya ada pada mamalia,” ucapnya.

Menurut para peneliti, gigi yang tidak lazim itu kemungkinan digunakan untuk menghancurkan objek keras. Meski Cyclodomorphus gerrardii, kadal berukuran 40 sentimeter yang tinggal di hutan hujan pesisir timur Australia memiliki gigi serupa untuk menghancurkan cangkang siput, namun gigi seperti itu tidak dijumpai di mamalia.

Fosil Hewan Marsupial Bergigi Martil Ditemukan Ilmuwan

Tingkat kemiripan di antara kedua hewan itu juga merupakan contoh yang paling mengejutkan antara mamalia dan kadal. Diperkirakan, jika keduanya tinggal di kawasan yang sama, mereka saling bersaing dalam mencari mangsa.

“Kami belum mengetahui secara pasti apa penyebab punahnya marsupial bergigi martil dan memakan keong,” kata Arena. “Namun tampaknya mereka punah sekitar 10 juta tahun lalu saat hutan-hutan benua Australia mulai berubah hingga lebih menguntungkan para kadal dan merugikan mamalia,” ucapnya.

Peneliti menemukan fosil hewan tersebut di kawasan Riversleigh, Australia. Di kawasan ini banyak sekali ditemukan fosil yang berasal dari masa 25 juta tahun lalu termasuk fosil makhluk modern Australia seperti kanguru, koala, wombat, dan lain-lain.

“Meski banyak fosil ditemukan di Riversleigh, hanya sedikit spesimen fosil yang berasal dari spesies Malleodectes yang pernah ditemukan,” kata Arena. “Kami akan terus mencari fosil-fosil lain dari Malleodectes untuk mengetahui lebih banyak seputar makhluk ini,” ucapnya. Hasil temuan Arena dan timnya dipaparkan pada jurnal Proceedings of the Royal Society B.
ternyata para ilmu telah berhasil memecahkan satu masalah tentang bahwa adanya kehidupan di ribuan tahun yang lalu,semoga postingan ini bermanfaat buat para blogger dimana berada,salam blogger perbatasan
 sumber:UNIKBACA.BLOGSPOT.COM


Post AD

home ads