Salambloggerperbtasan........
Kami sebagai pendidik diperbatasan negara, apalagi mengahadapi siswa-siswa yang notabennya siswa-siswa yang heterogen, siswa yang terdiri dari beragam suku, bahasa, budaya, dan keragaman sosial lainnya, kami mendidik di daerah perbatasan, terkadang bertaruh dengan kondisi yang tak stabil seperti saat ini.
mendidik diperbatasan bukanlah hal yang mudah, tetapi walaupun dengan ketidak mudahan itu kami diperabatasan mencoba untuk tetap menjadi pendidik yang berbakti untuk negara, kami juga harus menjalankan UUD 1945 yaitu mencerdas kehidupan bangsa, itulah tugas kami untuk mencerdas bangsa agar menjadi insan yang cendikia.
Apalagi jika kita melihat kondisi lingkungan di perbatasan ini, dengan
banyaknya tempat-tempat yang kurang baik seperti tempat pejudian, tempat
sabung ayam serta tempat hiburan-hiburan yang tersebar di beberapa
daerah yang memang masih kurang pengawasannya. Masih banyak anak-anak
usia sekolah yang berada di lingkungan tersebut. Inilah yang menjadi
tugas seorang guru dalam mendidik dan menciptakan karakter peserta didik
dengan lingkungan yang
extreem. itulah kondisi yang harus dihadapi kami diperbatasan ini, apalagi ditambah dengan kondisi siswa-siswa yang terkadang tak mendengar apa yang disampaikan guru, perbatasan negara...perbatasana negara!!!.
Salah satu blog yang sadur menceritakan tentang kondisi perbatasan saat ini, seperti dikutip dari http://www.az-zahra-online.com/2015/10/guru-rela-berjuang-meski-tanpa-ada-uang.html
Melihat kondisi
pendidikan di perbatasan memang banyak yang pantas di ceritakan. Cerita
negatif maupun positif seakan tak pernah habis pembahasannya. Sudah
hampir 10 bulan saya mengabdi di batas negeri ini sebagai relawan yang
mempunyai tujuan membantu pendidikan di perbatasan.
Tentulah
seorang guru saat ini harus mempunyai pandangan bahwa mereka harus
belajar untuk mengajar. Belajar disini bermakna seorang guru harus
memperbaharui kualitas mengajar, mendidik serta pembentukan karakter
seorang anak. Jangan sampai guru yang seharusnya mengajar malah
menghajar, yang seharusnya mendidik malah menghardik bahkan yang
harusnya mengajar dengan kasih sayang malah mengajar dengan tangan yang
melayang. Pendidikan saat ini tidak bisa disamakan dengan zaman dahulu
kala. Di zaman modern sekarang ini, perkembangan pendidikan semakin
pesat. Siswa tidak hanya belajar di sekolah saja, mereka sekarang ini
bisa memanfaatkan media-media yang sudah tersedia secara bebas. Bahkan
dengan teknologi sekarang ini, siswa bisa belajar dengan mudah mengenai
ilmu-ilmu yang tidak diketahui baik di dalam maupun di luar negeri
sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
Menurut Rahayu dan Ahmad Rizali negara perlu segera menangani
persoalan mendasar tersebut. Ini mengingat tugas mereka mengajar di sana
sifatnya hanya sementara. “Kamp-kamp TKI di sana anak-anaknya masih
banyak yang buta huruf dan membutuhkan pendidikan, kemudian yang ke dua
tawaran gajinya cukup dari pada di Indonesia. Kebutulan kalau di
perusahaan saya ini fasilitas pendidikannya masih kurang dan seadanya.
sebuah cerita dari orang yang pernah masuk didaerah perbatasan dikutip dari Reski Mandasari, S.Pd langkah awal menggapai cita-cita muliaku, menyusuri jalan penuh bebatuan tajam, melewati terjangan ombak yang dahsyat, menyeberangi sungai yang panjang, untuk satu tujuan datang kedaerah perbatasan, namun aku tak mundur, terus kukepakkan cita-cita ku , karena aku ingin mereka pintar, aku ingin mereka termotivasi untuk terus belajar meski didaerah terpencil sekalipun, aku tak ingin mereka menjadi budak didaerahnya sendiri.
lain cerita Kurnia aji Y dari Daerah perbatasan kekurangan guru.Sementara
kita disini belum sepenuhnya menghargai guru yang sudah ada.Kita sebaiknya
lebih menghargai dan menghormati setiap guru,dan belajar yang sungguh-sungguh,Sehingga
kita dapat menjadi pemimpin yang akan membangun Indonesia dan juga daerah
perbatasan!.
Namun pada intinya mendidik diperbatasan tak semudah yang dibayangkan, oleh kita bahwa mendidik diperbatasan itu harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi serta kita juga harus bisa ikhlas untuk menjalankan tugas mulia ini, untuk mendidik putra putri sangga garuda di perbatasan negara. karena terdiri dari beragam macam kondisi yang sebenarnya.