tag:blogger.com,1999:blog-51156505471739591952024-03-05T21:35:06.090-08:00 Blogger Perbatasan Lintas Borneountuk perbatasan yang lebih baik.. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-90175484445970119302015-11-13T20:08:00.001-08:002015-11-13T20:08:09.311-08:00Mendidik diperbatasan! Salambloggerperbtasan........ <br />
Kami sebagai pendidik diperbatasan negara, apalagi mengahadapi siswa-siswa yang notabennya siswa-siswa yang heterogen, siswa yang terdiri dari beragam suku, bahasa, budaya, dan keragaman sosial lainnya, kami mendidik di daerah perbatasan, terkadang bertaruh dengan kondisi yang tak stabil seperti saat ini.<br />
mendidik diperbatasan bukanlah hal yang mudah, tetapi walaupun dengan ketidak mudahan itu kami diperabatasan mencoba untuk tetap menjadi pendidik yang berbakti untuk negara, kami juga harus menjalankan UUD 1945 yaitu mencerdas kehidupan bangsa, itulah tugas kami untuk mencerdas bangsa agar menjadi insan yang cendikia.<br />
<br />
Apalagi jika kita melihat kondisi lingkungan di perbatasan ini, dengan
banyaknya tempat-tempat yang kurang baik seperti tempat pejudian, tempat
sabung ayam serta tempat hiburan-hiburan yang tersebar di beberapa
daerah yang memang masih kurang pengawasannya. Masih banyak anak-anak
usia sekolah yang berada di lingkungan tersebut. Inilah yang menjadi
tugas seorang guru dalam mendidik dan menciptakan karakter peserta didik
dengan lingkungan yang <em>e</em><em>x</em><em>treem</em>. itulah kondisi yang harus dihadapi kami diperbatasan ini, apalagi ditambah dengan kondisi siswa-siswa yang terkadang tak mendengar apa yang disampaikan guru, perbatasan negara...perbatasana negara!!!.<br />
Salah satu blog yang sadur menceritakan tentang kondisi perbatasan saat ini, seperti dikutip dari http://www.az-zahra-online.com/2015/10/guru-rela-berjuang-meski-tanpa-ada-uang.html <span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Melihat kondisi
pendidikan di perbatasan memang banyak yang pantas di ceritakan. Cerita
negatif maupun positif seakan tak pernah habis pembahasannya. Sudah
hampir 10 bulan saya mengabdi di batas negeri ini sebagai relawan yang
mempunyai tujuan membantu pendidikan di perbatasan.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span> <br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Tentulah
seorang guru saat ini harus mempunyai pandangan bahwa mereka harus
belajar untuk mengajar. Belajar disini bermakna seorang guru harus
memperbaharui kualitas mengajar, mendidik serta pembentukan karakter
seorang anak. Jangan sampai guru yang seharusnya mengajar malah
menghajar, yang seharusnya mendidik malah menghardik bahkan yang
harusnya mengajar dengan kasih sayang malah mengajar dengan tangan yang
melayang. Pendidikan saat ini tidak bisa disamakan dengan zaman dahulu
kala. Di zaman modern sekarang ini, perkembangan pendidikan semakin
pesat. Siswa tidak hanya belajar di sekolah saja, mereka sekarang ini
bisa memanfaatkan media-media yang sudah tersedia secara bebas. Bahkan
dengan teknologi sekarang ini, siswa bisa belajar dengan mudah mengenai
ilmu-ilmu yang tidak diketahui baik di dalam maupun di luar negeri
sesuai dengan keinginan mereka sendiri.</span></span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Menurut Rahayu dan Ahmad Rizali negara perlu segera menangani
persoalan mendasar tersebut. Ini mengingat tugas mereka mengajar di sana
sifatnya hanya sementara. “Kamp-kamp TKI di sana anak-anaknya masih
banyak yang buta huruf dan membutuhkan pendidikan, kemudian yang ke dua
tawaran gajinya cukup dari pada di Indonesia. Kebutulan kalau di
perusahaan saya ini fasilitas pendidikannya masih kurang dan seadanya. </span></span><br />
<br />
<span style="color: yellow;"><span style="color: blue;"><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> sebuah cerita dari orang yang pernah masuk didaerah perbatasan dikutip dari </span></span><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Reski Mandasari, S.Pd langkah awal menggapai cita-cita muliaku, menyusuri jalan penuh bebatuan tajam, melewati terjangan ombak yang dahsyat, menyeberangi sungai yang panjang, untuk satu tujuan datang kedaerah perbatasan, </span></span>namun aku tak mundur, terus kukepakkan cita-cita ku , karena aku ingin mereka pintar, aku ingin mereka termotivasi untuk terus belajar meski didaerah terpencil sekalipun, aku tak ingin mereka menjadi budak didaerahnya sendiri.</span></span><br />
<span style="color: yellow;"><span style="color: blue;"><span style="font-size: x-small;"><span style="line-height: 107%;">lain cerita Kurnia aji Y dari Daerah perbatasan kekurangan guru.Sementara
kita disini belum sepenuhnya menghargai guru yang sudah ada.Kita sebaiknya
lebih menghargai dan menghormati setiap guru,dan belajar yang sungguh-sungguh,Sehingga
kita dapat menjadi pemimpin yang akan membangun Indonesia dan juga daerah
perbatasan!.</span></span> </span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="color: yellow;"> </span></span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Namun pada intinya mendidik diperbatasan tak semudah yang dibayangkan, oleh kita bahwa mendidik diperbatasan itu harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi serta kita juga harus bisa ikhlas untuk menjalankan tugas mulia ini, untuk mendidik putra putri sangga garuda di perbatasan negara. karena terdiri dari beragam macam kondisi yang sebenarnya.</span></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-71443479726479930812014-11-16T23:19:00.001-08:002014-11-16T23:19:20.524-08:00perpindahan ditapal batas!!!!Mengikuti perkembangan pemberitaan dimedia massa pada saat ini,dalam beberapa hari ini terdengar bahwa terjadi lagi,seperti yang dikutip dari http://www.jpnn.com/read/2014/11/16/270208/Pemerintah-Tegaskan-3-Desa-di-Nunukan-Tak-Diklaim-Negeri-Jiran- edisi senin tanggal 17 november 2014 <br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 1.6em;">Pemerintah memastikan tiga desa di Kecamatan Lumbis Ongong, Kabupaten
Nunukan, Kalimantan Utara tidak diklaim oleh Malaysia. Menurut Panglima
TNI Jenderal Moeldoko penduduk di Desa Simantipal, Desa Sinapad, dan
Desa Sinokod memang sering bepergian ke Malaysia. Sebab, keluarga mereka
ada yang berada di negeri Jiran.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal itu disampaikan oleh Moeldoko usai
menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo, di Bandara Halim
Perdanakusuma, Minggu (16/11). Menurut Moeldoko, masyarakat di
perbatasan Kalimantan Utara secara tradisional mempunyai hubungan
biologis dengan Malaysia. "Mereka biasa bepergian ke Malaysia. Begitu
juga sebaliknya," jelasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Moeldoko juga mengatakan dia sudah
melakukan observasi di lapangan. Kepergian penduduk Indonesia ke
Malaysia itu disebabkan adanya acara keluarga. Tidak lantaran mereka
berpindah kewarganegaraan." "Jadi bukan hal yang istimewa. Nanti juga
kembali lagi," ucapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Senada dengan Moeldoko, Menteri
Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy
Purdijatmo mengatakan perpindahan penduduk dari Nunukan ke Malaysia
disebabkan pertemanan antara penduduk di perbatasan. Selain itu, di
perbatasan antara Kalimantan Utara dan Malaysia tidak tembok pembatas.
"Di sana hanya ada patok-patok," ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tedjo mengatakan selain acara keluarga,
eksodus warga Indonesia ke Malaysia itu disebabkan faktor pekerjaan.
Mereka setiap harinya bekerja di kebun milik Malaysia. Bahkan ada kebun
yang masuk ke wilayah Indonesia." "Saking dekatnya jarak sehingga mereka
bekerja dan belanja di Malaysia. Ke depannya kami akan berbincang
dengan Malaysia. Agar kebun tidak masuk wilayah Indonesia," paparnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tedjo mengakui banyaknya warga Indonesia
yang bekerja dan belanja di Malaysia salah satunya disebabkan
keterbatasan fasilitas di daerah perbatasan. Sehingga warga memilih
untuk ke Malaysia membeli kebutuhan sehari-hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Tedjo, ke depannya pemerintah
akan berusaha menjadikan daerah perbatasan lebih baik. Indonesia, kata
dia, akan membangun wilayah perbatasan menjadi halaman depan Republik
Indonesia. Seperti perumahan, perkantoran dan pusat perbelanjaan.
"Sehingga tidak ada lagi ketimpangan antara Indonesia dan Malaysia,"
ucapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak hanya itu, pihaknya juga akan
memperketat daerah perbatasan. Sehingga tidak ada permasalahan yang bisa
merong-rong kaedaulatan Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih lanjut, Tedjo mengatakan
permasalahan itu bukan masalah yang bisa mengurangi kedaulatan
Indonesia. Menurut dia Indonesia akan terus menjaga keutuhan wilayah
NKRI. "Tidak ada klaim-klaim sepihak. Kami pertegas itu," paparnya. <strong>(aph)</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
yang kita harapkan pada saat ini perubahan didaerah perbatasan sangat perlu diperhatikan,karena yang kita takut,akan terjadi seperti pelepasan timor leste di zaman dahulu akan terulang,apabila dari pemeritah tidak serius memperhatikan daerah-daerah diperbatasan,yang sebagai beranda terdepan NKRI,sebeanya juga mungkin masyarakat yang ada di perbatasan daerah nunukan sana juga,tak ingin berpindah kependudukannya,tetapi karena tututan ekonomi yang semakin tinggi mengakibatnya mereka nekat untuk melakukannnya.<strong> </strong></div>
<div style="text-align: justify;">
tetapi kita harapkan dari pemerintah juga dapat meneylesaikan permasalahan ini,demi keutuhan NKRI yang kita cinta selama ini...</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-20840126232584871972013-06-04T08:46:00.001-07:002013-06-04T08:46:35.515-07:00masjid jami' sultan ayub<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYQaYSqf0fHNXl4Qphl9ZaLawrPRrEBo7KgapniPI23ErJaARorNb6Ve5G0HQAdHjxjzZlKaS-G2ygETUwCBUWY6gbEfu7mqazVTIUHQE8pkJQiaTinPqJNOZ6ZCD1jV9q19C4jNcJ-_I/s1600/IMG_3045.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYQaYSqf0fHNXl4Qphl9ZaLawrPRrEBo7KgapniPI23ErJaARorNb6Ve5G0HQAdHjxjzZlKaS-G2ygETUwCBUWY6gbEfu7mqazVTIUHQE8pkJQiaTinPqJNOZ6ZCD1jV9q19C4jNcJ-_I/s320/IMG_3045.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4b0fqZ-m7EpBVFpKj7JYejuNMzC1a3xedv902Fx2uLlRNH2sZGfpRp8tns9_H-5p8O4qOtB5hWqtlzIisCZgIuie0kebFOXGDHv_JrENiEY0PS28K7TRMSlitnf-Crfj4d9nynF1jcDg/s1600/IMG_3039.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4b0fqZ-m7EpBVFpKj7JYejuNMzC1a3xedv902Fx2uLlRNH2sZGfpRp8tns9_H-5p8O4qOtB5hWqtlzIisCZgIuie0kebFOXGDHv_JrENiEY0PS28K7TRMSlitnf-Crfj4d9nynF1jcDg/s320/IMG_3039.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSfev2Qw2u5fMsxlt1OVp-oqa92xFFmAShn9Woen18ZmlGFhEurlohNZu9sWScnspX9ef4TNUIBEqsym2GQQMMh059MhGXRcIzqIdbp_CwP2Ihu1YCl-daz2wRgavcQbbZeCr19ylvDBo/s1600/IMG_3044.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSfev2Qw2u5fMsxlt1OVp-oqa92xFFmAShn9Woen18ZmlGFhEurlohNZu9sWScnspX9ef4TNUIBEqsym2GQQMMh059MhGXRcIzqIdbp_CwP2Ihu1YCl-daz2wRgavcQbbZeCr19ylvDBo/s320/IMG_3044.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-Sp0H3GuvpWY7iRNCpmKz8h8X4scLJgxYvE83vzf1lfrQfqfLIQdTM60UNMDpn13vqU3Wi-nAuDA1p8M51jmBnayFsKxQWW2Y7SjCDFEOJnmkRaXxdtrIzXk0ejja4a7M5OL2xIePLU0/s1600/IMG_3040.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-Sp0H3GuvpWY7iRNCpmKz8h8X4scLJgxYvE83vzf1lfrQfqfLIQdTM60UNMDpn13vqU3Wi-nAuDA1p8M51jmBnayFsKxQWW2Y7SjCDFEOJnmkRaXxdtrIzXk0ejja4a7M5OL2xIePLU0/s320/IMG_3040.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFnaIZSm4RyjKa197__F727YTvfKdhvOeMIAvp4eFfDX7qm_W07RBDUhalZSJqY1OIxI_QdGeD39sXJL7LH0U-lC_dpVVrFA6Xu7CjFDVC2M8PfBWpa8tBX7KuTxl9RnbwVj9_zYqVQmE/s1600/IMG_3043.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFnaIZSm4RyjKa197__F727YTvfKdhvOeMIAvp4eFfDX7qm_W07RBDUhalZSJqY1OIxI_QdGeD39sXJL7LH0U-lC_dpVVrFA6Xu7CjFDVC2M8PfBWpa8tBX7KuTxl9RnbwVj9_zYqVQmE/s320/IMG_3043.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9E6tFapYDVeKxv6XhvsQiHMZ5lygse1QyniC9SwKspdbS-20_hpS6tBOopHr3YRhKkfnmLR7dZsHImoYtA2xevMrcsK9o4FLArzGbbJUk6Js-xDCwsRUZPsekh6OqrkRlxhagRXA2eKg/s1600/IMG_3042.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9E6tFapYDVeKxv6XhvsQiHMZ5lygse1QyniC9SwKspdbS-20_hpS6tBOopHr3YRhKkfnmLR7dZsHImoYtA2xevMrcsK9o4FLArzGbbJUk6Js-xDCwsRUZPsekh6OqrkRlxhagRXA2eKg/s320/IMG_3042.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFnaIZSm4RyjKa197__F727YTvfKdhvOeMIAvp4eFfDX7qm_W07RBDUhalZSJqY1OIxI_QdGeD39sXJL7LH0U-lC_dpVVrFA6Xu7CjFDVC2M8PfBWpa8tBX7KuTxl9RnbwVj9_zYqVQmE/s1600/IMG_3043.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuH3-743y18B0Pa-v4Glw0TeySyapgGUvhowbPuu-HDBnatLgWokRYvUpkbQgakj36NWV9U1qXVG1zhtJtm9ud9WEj7BkXSO7Nxp5d1Sj0c1C3IoUaKK05ke67Z85aoDY67rmDvGGxbns/s1600/IMG_3038.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">Album Blogger perbatasan</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
ini adalah nampak tanda-tanda peradaban islam di sanggau,ini merupakan salah satu masjid tertua dl sanggau,dan dilihat tanggal didirikannya saja kita tau masjid ini udah tua,hingga membuatnya harus direnovasi.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYQaYSqf0fHNXl4Qphl9ZaLawrPRrEBo7KgapniPI23ErJaARorNb6Ve5G0HQAdHjxjzZlKaS-G2ygETUwCBUWY6gbEfu7mqazVTIUHQE8pkJQiaTinPqJNOZ6ZCD1jV9q19C4jNcJ-_I/s1600/IMG_3045.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<span id="goog_1624066273"></span><span id="goog_1624066274"></span><br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-66626507287186528932013-06-04T08:15:00.000-07:002013-06-04T08:15:42.144-07:00keraton sanggau<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi70V2SDPEVzf-lYEO3gR81QUYdQ6ebRnbz7yfuT-FLPtCfESZFd0clZLIUBfstPgZu098VpM5XIphlPLoCEkIoiBXarbgMMDfcSesekjsybeHN8hJWjD2r9dG4sOBR50u7jLEfrx1yyN8/s1600/IMG_3050.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi70V2SDPEVzf-lYEO3gR81QUYdQ6ebRnbz7yfuT-FLPtCfESZFd0clZLIUBfstPgZu098VpM5XIphlPLoCEkIoiBXarbgMMDfcSesekjsybeHN8hJWjD2r9dG4sOBR50u7jLEfrx1yyN8/s320/IMG_3050.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi70V2SDPEVzf-lYEO3gR81QUYdQ6ebRnbz7yfuT-FLPtCfESZFd0clZLIUBfstPgZu098VpM5XIphlPLoCEkIoiBXarbgMMDfcSesekjsybeHN8hJWjD2r9dG4sOBR50u7jLEfrx1yyN8/s1600/IMG_3050.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">Nampak dari depan keraton surya negara sanggau</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
perjalan yang panjang dari perbatasan menuju sanggau,sebagai pusat kabuten sanggau tidak sia-sia ternyata apa yng diharapkan akhirnya tercapai juga,menilik keraton sanggau sebagi warisan budaya yang tak kan hillang,dan menjadi arsip sejarah sanggau,photo diatas hanya nampak dari jauh,sebagai orang sanggau yang jauh dari pusat kota membuat kita tetap jaga dan lestariakan apa yang yang masih tersisa sebagai arsip daerah.</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-81707013376467886632013-06-04T08:07:00.001-07:002013-06-04T08:07:35.278-07:00proses pembuatan gula durian<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6q4IqeHEQYet1epk9R_oKQ7B1GpF61zrQZP4pB9mjvLLU9Pt1g6rgnsg3rmIQCIPJRgucNrveKJvVY1xXjwd_A1mZdkgR6Xvr1Ex5Et4Nz3pX5tGsgGmUVlFGRrovy06xzWSvdM5XN7Q/s1600/wans.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6q4IqeHEQYet1epk9R_oKQ7B1GpF61zrQZP4pB9mjvLLU9Pt1g6rgnsg3rmIQCIPJRgucNrveKJvVY1xXjwd_A1mZdkgR6Xvr1Ex5Et4Nz3pX5tGsgGmUVlFGRrovy06xzWSvdM5XN7Q/s320/wans.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6q4IqeHEQYet1epk9R_oKQ7B1GpF61zrQZP4pB9mjvLLU9Pt1g6rgnsg3rmIQCIPJRgucNrveKJvVY1xXjwd_A1mZdkgR6Xvr1Ex5Et4Nz3pX5tGsgGmUVlFGRrovy06xzWSvdM5XN7Q/s1600/wans.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmrjBwarkCzUrt3oWs-RdSIVnQkEpecTKHI0nq6vXYlsmIyMJJfZnxEXShd1jp2SmLEC_hG7MSWXQ-HGgwrvAUwHVoF5kJAnRr4UdiW5ZKMtwDxZ2JYH5Y0A1hNamlW63Unk5jtUbs6UE/s1600/IMG_1557.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-969296697777072642013-06-04T07:53:00.002-07:002013-06-04T07:53:16.346-07:00bunga anggrek<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXH676sdlyQsA2tfiqpeGcxVMgNMrLWZxIMldKVX9bPBBmItZ8YHkMPWALNJRhBMs0MEe5Q2d5awQe1FD9GdonN41CehHYISga1lATgidtwhwZ1aK9bc-rMec1US4Zmoqa_IKTuvuPn_4/s1600/IMG_1556.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXH676sdlyQsA2tfiqpeGcxVMgNMrLWZxIMldKVX9bPBBmItZ8YHkMPWALNJRhBMs0MEe5Q2d5awQe1FD9GdonN41CehHYISga1lATgidtwhwZ1aK9bc-rMec1US4Zmoqa_IKTuvuPn_4/s320/IMG_1556.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmrjBwarkCzUrt3oWs-RdSIVnQkEpecTKHI0nq6vXYlsmIyMJJfZnxEXShd1jp2SmLEC_hG7MSWXQ-HGgwrvAUwHVoF5kJAnRr4UdiW5ZKMtwDxZ2JYH5Y0A1hNamlW63Unk5jtUbs6UE/s1600/IMG_1557.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmrjBwarkCzUrt3oWs-RdSIVnQkEpecTKHI0nq6vXYlsmIyMJJfZnxEXShd1jp2SmLEC_hG7MSWXQ-HGgwrvAUwHVoF5kJAnRr4UdiW5ZKMtwDxZ2JYH5Y0A1hNamlW63Unk5jtUbs6UE/s320/IMG_1557.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBp9zAgzA_4InfSd7FFYXtJy3RMjUfx4JYemiGcmUnwmMnQYfTZ8nahBARNROyZj98bboIWUr9x81LNQ_-LVnV7vfu8QprGtJjN3Qy7p2LA6o_5sTc1oNGYfEa2mekrwplohWsFFlaPPw/s1600/IMG_1558.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBp9zAgzA_4InfSd7FFYXtJy3RMjUfx4JYemiGcmUnwmMnQYfTZ8nahBARNROyZj98bboIWUr9x81LNQ_-LVnV7vfu8QprGtJjN3Qy7p2LA6o_5sTc1oNGYfEa2mekrwplohWsFFlaPPw/s320/IMG_1558.JPG" width="320" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-86140195981999145362013-06-04T07:09:00.001-07:002013-06-04T07:09:06.213-07:00mentari tak berkedip lagidisaat senja mulai memanggil<br />
hatiku lelah tak berdaya<br />
seakan hidupku diujung tanduk<br />
seperti bak matahari tak meredup<br />
<br />
lelah..lelah terasa mengerikan air mata<br />
hidupku kini tak seperti mentari yang dulu<br />
kini mentari yang yang terang telah berganti mentari kelabu<br />
dan seperti kan menangis mengenang kisah pilu yang pernah dirasa<br />
<br />
walau kutau semua itu hanya kisah lalu yang begitu pilu<br />
yang pernah dirasa,diraba,dan di tatapi<br />
akan kah mentari kelabu yang dulu aku rasa kan kembali<br />
kutak sanggup bila ku rasakan perih sakit karna kamu<br />
<br />
mentariku..<br />
mentari yang kelabu ku tak mau kau kembali<br />
mentari yang tak berkedip lagi<br />
membuat pilu hati yang rusuh..<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-33545827382432064872013-03-20T07:08:00.000-07:002013-03-20T08:02:34.365-07:00presidium pembentukan kabupaten sekayam raya pada tanggal 19 maret 2013,tepatnya kemarin adalah hari yang berbahagia bagi seluruh masyarakat yang tergabung dalam sekayam raya,yaitu entikong,sekayam,beduwai,kembayan,dan noyan,karna akan segera terealisasikannya apa yang diidam kan oleh kelima kecamatan ini untuk membentuk menjadi kabupaten baru yaitu kabupaten sekayam raya,dan tidak hanya itu pada acara kemarin yang dilakukan dihalaman depan kantor camat sekayam juga di meriah antraksi drum band dari adik-adik kita dari sma 2 sekayam,adik2 kita sd juga ikut memeriahkan acara ini,dan juga antusiasme dari masyarakat dari kelima kecamatan itu,dan ada pun acara yang dilakukan yaitu acara presidium pembentukan kabupaten sekayam raya,dan dihadiri oleh bapak wakil bupati sanggau yaitu baapak <span class="st"> Paolus Hadi SIp MSi,dan tamu yang istimewanya yaitu Anggota Komisi 2 DPD RI,serta tokoh-tokoh masyarakat,adat dan tokoh perkumpulan yang ada di 5 wilayah yang ada di daerah sekayam raya.</span><br />
<span class="st"> ternyata pengorbanan yang telah dilakukan oleh semua panitia pembentukan sekayam raya,nampaknya akan bernafas lega,betapa tidak,apa yang diharapkan selama ini dan penantian yang telah ditunggu beberapa tahun akhirnya sebentar lagi akan terwujudkan kabupaten sekayam raya,kabupaten idaman masyarakat dari lima kecamatan ini</span><br />
<span class="st"> karna apa yang mereka ingin kan akan segera terwujud,dan menjadi kenyataan seperti yang selalu menjadi perbincangan disana sini tentang kapan terbentuknya kabupaten sekayam raya ini,semoga dengan akan segera dibentuknya sekayam raya ini menjadi salah satu tonggak ukurnya kemajuan dari wilayah yang tergabung dalam kabupaten sekayam raya,dan juga mempermudah segala urusan-urusan yang ngak perlu kesanggau lagi.</span><br />
<span class="st"> dan seperti infomasi yang didapatkan juga kemarin bahwa pada tanggal 28 maret 2013 akan ditanda tangani rekomendasi pembentukan sekayam raya,dan semoga pada tanggal itu kita sudah sah menjadi kabutaen baru.dan mulai dengan kehidupan baru juga,jadi serba baru,dan dapat sebuah kontribusi yang besar buat seluruh masyarakat.</span><br />
<span class="st"> dan kebanggaan juga terpancar dari seluruh masyarakat,panitia dan seluruh tamu undangan karna pada tanggal 28 mareet iniakan segera ditanda tanganni rekomendasi pembentukan kabuten sekyam raya,dan juga dengana ada kabuten sekayam raya ini,dan peluang usaha juga besar serta banyaknya tercipta lapangan pekerjaan,semoga cepat terlaksanan kabupaten sekayam raya ini,karna lebih cepat lebih baik.</span><br />
<span class="st">(//bloggerperbatasan)</span><br />
<span class="st"><a href="http://bloggerperbatasan.blogspot.com/">bloggerperbatasan.blogspot.com</a></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-28858077852087259052013-03-14T07:35:00.000-07:002013-03-14T07:35:09.976-07:00rumah khusus sakit jantung di malaysiasiang teman-teman blogger perbatasan,kali ini blogger perbatasan ingin posting tentang rumah sakit khusus jantung nih,mungkin buat teman ada yang mempunyai keluarga yang mengalami penyakit jantung mendingan langsung aja berobat, karna kalau tidak cepat ditangani akan berakibat yang fatal.<br />
<br />
ough ya saya mau sharing sedikit nih tentang pengalaman pada sama teman-teman, dulu saya pernah terserang penyakit itu,dan saya mulai mengetahui kalau ternyata saya mengidap penyakit jantung itu sekitar 2010/2011 yang lalu, masih teringat apa yang sering dirasakan,waktu itu saya sering mengalami sakit kepala,tanpa henti,sakitnya luar biasa hingga saya sering minta izin pulang kepada sekolah,hingga akhirnya saya memeriksakan diri ke puskesmas daerah balaikarang,karna berhubungan saya kecamatan beduai,ya karna peuskesmas saya hanya diberikan obat sakit kepala akhirnya orang tua memutuskan untuk coba-coba periksa kepuskesma balaikarangan,singkat cerita,menunggu sama di panggil oleh dokter,akhirnya saya masuk ke dalam ruangan dokter,kemudian di periksa,akhirnya dokter mengatakan pada kedua orang tua bahwa saya terserang penyakit jantung bocor,akhirnya tersontak ibu saya kaget karna mendengar hal seperti itu membuat ibu gelisah,untuk menelpon ayah yang pada saat itu lagi pergi untuk memberikan ilmu kepada siswanya,kebetulan ayah saya adalah seorang guru yang udah lama mengabdi di daerah entikong.pada saat itu saya kemudian langsung menghubungi ayah untuk datang ke puskesmas balaikarangan.<br />
<br />
kemudian segeralah ayah berangkat menuju puskesmas balaikarangan,setelah sampainya ayah ke puskesmas balaikarangan,akhirnya dokter bercerita kepada bahwa blogger perbatasan(syamsi julianto) bahwa syamsi didiaknosa penyakit jantung bocor,dan dokter menyarankan agar segera periksa ke rumah sakit daerah sanggau(RSUD Sanggau)akhirnya setelah beberapa hari setelah periksa di puskesmas,karna berhubung pada saat itu libur sekolah,kalau tidak salah libur kenaikan kelas ayah dan ibu langsung membawa syamsi ke Rumah Sakit Umum Daerah sanggau,kemudian disana saya di okname selama 2 minggu,dan pada saat itu dokter disanggau juga mendiaknosa bahwa syamsi penyakit jantung,waktu syamsi di rawat disana bertepatan dengan Hari raya natal.<br />
<br />
setelah di okname selama 2 lebih itu akhirnya saya keluar dari rumah sakit,kemudian dokter menyarankan agar diperiksa lagi ke pontianak agar lebih memastikan diaknosa mereka tadi,akhirnya saya keluar dari rumah sakit,dan keesokan harinya pulang dan sampai kerumah di beduai,kemudian hari 2 setalah pulang kerumah akhirnya,ayah memutuskan untuk berobat ke pontianak,dan akhirnya berangakat ke pontianak singakat cerita akhirnya periksa dokter disana juga mendiaknosa bahwa syamsi itu sakit jantung,dan dokter disana mengambil sampel detak jatung serta irama akhirnya dokter bilang bahwa saya ada kelainan jantung,dan sampel tadi merreka minta ijin kepada saya untuk mengirimkannya kejakarta agar lebih jelasnya ungkap beliau(dokter),dan saya diberikan obat khusus jantung oleh dokter tersebut.<br />
<br />
setelah hampir 1 tahun tidak pernah kambuh akhirnya kalau tidak salah pada sekitar bulan desember penyakit itu kambuh lagi tapi itu berselng beberapa saat saja sekitar satu hari itu saya tidak bisa berkatifita.<br />
<br />
dan kemudian pada bulan januarinya saya kambuh lagi tetapi yang ini tidak lama,dan pada bulan februari maret 2012 ini yang menjadi puncak dari sakit kelainan jantung yang saya derita ini.saya terserang kembali penyakit itu lagi sedang duduk santai dengan ayah dan ibu dan sedang bercerita,bercanda,tak terasa dada saya mulai sesak dan akhir pergi kedalam untuk mecari obat saya,kemudian saya mengeluh kepada ibu saya saya,syamsi bilang kepada bapak dan mama,ma,kepala adex sakit saya mengeluh kepada ibukan,kemudian ayah masuk kedalam kamar untuk mengambil bantal,dan ibu mengambil obat,ya memang pada saat itu saya ijin ke kampus dan dosen hari ini tidak bisa masuk karna lagi tidak enak badan,dan berselang beberapa saat saya sudah tak ingat apa-apa yang terjadi dengan syamsi,yang syamsi ingat sekitar jam 5 atau jam 6 tu syamsi udah tak berdaya dan tak ingat apa-apa lagi,yang syamsi dengar itu hanya bunyi sirene mobil ambulan dan setelah itu syamsi ngak ingat lagi,dan ingat setelah sampai dirumah sakit sanggau lagi baru syamsi terbanggun,dan sudah ada di sanggau,disanggau dirawat hampi 2 minggu,kemudian tidak ada kemajuan,akhirnya di rujuk ke pontianak,tepatnya di Rumah sakit Soedarso,itu malam pertama datang tidak ada kamr,akhirnya untuk sementara syamsi tidur di ruangan G kemudian baru esok hari nya ayah cari kamar.dan akhirnya ayah mendapat ruangan,paling ujung yaitu ruang arwana no nya udah ngak ingat no berapa,setelah hampir 3 minggu disitu akhirnya pulang.<br />
<br />
ada satu cerita yang tidakkan pernah terlupakan bagaimana penangan para dokter disana sungguh tak menyenangkan karna pada saat saya masuk disana,dari waktu diruangan G sampai arwana itu hampir 1 minggu dokternya tak kunjung datang hingga kedua orang tua saya marah kepada para perawatnya,tentang pelayanan ini.<br />
<br />
itulah sebabnya mengapa orang-orang banyak pergi berobat keluar negeri ketimbang dirumah sendiri atau negara sendiri itu karna pelayanan mereka sangat buruk sekali,ibarat orang itu kalau yang udah sekarat tinggal tunggu mati saja lagi,semoga saja pelayanan baik itu rumah sakit pemerintah,swasta,dan rumah sakit lainnya,utamakan keselamatan dari pada yang lainnya,dan jangan marah dan membenci apabila saya ngepost seperti ini.<br />
dan setelah di rumah sakit soedarso,kemudian saya kembali kerumah,rencananya mau berangkat ke jakarta menuju menuju rumah sakit harapan kita,karna berhubung disana waktu itu lagi gentingnya,mahasiswa menolak kenaikan BBM itu akhirnya di tunda,lalu dari bandara juga tidak mengijinkan karna saya harus di cek dulu disana,karna melihat hal yang berbelit2 seperti itu akhirnya ayah dan ibu memutuskan untuk pulang sambil memikirkan apa yang kan dilakukan selanjutnya.<br />
<br />
berselang satu hari setelah kepulangan dari pontianak lalu sakit saya kambuh lagi,dalam satu malam itu 2 puskesmas yang menganani saya,dan melihat keadaan saya semakin parah dan saya selalu minta di kembalikan lagi kepontianak karna keluarga melihat keadaan saya seperti itu,keluarga bermusyawarah kalau saya di bawa kepontianak akan tetap sepertin itu dan abg angkat saya berinisiatif untuk membawa kemalaysia,padahal malam itu uang untuk berangkat kepontianak udah siap dan mobil ambulan udah siap abg angkat saya tetap ingin saya dibawa kerumah sakit,dan keadaan semakin parah,akhirnya kedua orang tua sepakat kalau saya di bawa kemalaysia.<br />
<br />
pagi-pagi sekali saya langsung berangkat menuju entikong,dan sampai dientikong,dipasangkan oksigen kemudian langsung berangkat ,menuju kearah serian,sesampai di rumah sakit serian dirujuk,kerumah timberlen,dari rumah sakit timberlen tidak berani menangani saya akhirnya dirujuk kerumah sakit pusat jantung hospital umum sarawak dan sesampai disana langsung ditanagi oleh para medis disana,dan Alhamdulillah berkat Doa kepada Allah disitu saya Hanya satu malam saja,minggu sore datang siang seninnya udah bisa pulang,dan hasil dari pemeriksaan ternyata jantung saya terlindung oleh lendir yang menempel, dan Alhamdullilah sampai hari ini sakit saya udah mendingan lah.<br />
<br />
maaf ya teman-teman mungkin ini sedikit pengalaman yang pernah saya Alami mungkin ini hanya singkat cerita dan bila diceritakan berpanjang lebar mungkin ngak akan tertuliskan tetapi intinya kita jangan menyerah.<br />
<br />
<h4>
<span style="color: blue;"><b><span style="font-size: large;">mungkin buat teman-teman yg mempunyai teman atau pun saura ayah,atau siapa pun yang mempunyai masalah pada penyakit jantung dan ingin berobat kemalysia,saya siap untuk mengantar teman-teman kerumah sakit khusus jantung itu,atau bisa kirim E-mail kepada saya nanti biar saya bantu,tenang teman-temanb kalau saya mengantar ngak perlu kasih saya kok saya ikhlas ini demi kemanusian sekali lagi saya siap mengantar teman-teman semua,ough ya ini alamat E-mail saya:blogercintaperbatasan@gmail.com</span></b></span> atau<span style="color: blue;"> E-mail saya di blogercintaperbatasan@yahoo.co.id</span></h4>
<h4>
<span style="color: blue;">mungkin ini yang dapat saya postingkan lebih dan kurangnya saya minta maaf wasssalam.. </span></h4>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-37379394876909264062013-01-27T20:25:00.000-08:002013-01-30T20:01:17.764-08:00mantan presiden RI yang tidak pernah tercatat selamat siang sahabat Blogger dimana pun berada,hari ini blogger perbatasan baru bisa posting lagi nih,udah beberapa bulan ngak di buka ternyata Hari ini blogger perbatasan mendapat ilham nih,pada saat blogger perbatasan iseng aja buka di mbah gogle ternyata blogger melihat postingan yang sangat bagus,dan unik karna mungkin dari sekian postingan yang posting tidak menyentuh hati blogger perbatasan,ehmmmm dari pada blogger perbatasan hanya ngomel aja mendingan pembaca lihat aja sendiri hasil pencarian dari blogger perbatatasan tentang mantan presiden RI yang tak pernah tercatata<br />
<h2 class="post-title entry-title">
<a href="http://unikbaca.blogspot.com/2013/01/mantan-presiden-indonesia-yang-tak.html" title="Mantan Presiden Indonesia yang Tak Pernah Tercatat">Mantan Presiden Indonesia yang Tak Pernah Tercatat</a>
</h2>
<div class="post-header">
<span class="post-author vcard">
</span>
<span class="post-timestamp">
</span>
<span class="post-comment-link">
</span>
</div>
Tau gak sih ada mantan Presiden Indonesia yang tak pernah tercatat
sebagai presiden Indonesia. Ya mereka bukan presiden yang kala itu
Indonesia bukan bernama Indonesia. Indonesia bernama lain. Negara
Indonesia pernah mengalami pergantian sistem pemerintahan. Dari kesatuan
berubah menjadi serikat dan berubah kembali menjadi kesatuan hingga
kini. Demikian juga dengan pemimpinnya atau presidennya. Selama 65 tahun
berdiri sebagai Negara, telah terjadi berkali-kali pergantian pemimpin
di Indonesia. Mulai dari ir. Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono
sekarang.<br />
<br />
Sebagai penjabat presiden, umumnya orang Indonesia hanya mengenal
Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati Soekarno
Putrie dan Susilo Bambang Yudhoyono. Padahal masih ada dua lagi presiden
Indonesia dan jarang sekali disebut. Yakni Syafrudin Prawiranegara dan
Mr. Asaat.<br />
Dua orang ini pernah menjabat sementara ketika eranya Soekarno.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Syafrudin Prawiranegara</b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiNTvYSSt_bX-v90KlMXs9rp2Z_L-TW_xSCMLut4_PYpE9K3df3mV6XAunHYKePTI02yqA-LNOYmu8DueTkfCp3fx1bFQ69UyO4D_O3DirNzMz6DI-mC-kzyzROdepo2kdhgYOmjWWjgc/s1600/index.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiNTvYSSt_bX-v90KlMXs9rp2Z_L-TW_xSCMLut4_PYpE9K3df3mV6XAunHYKePTI02yqA-LNOYmu8DueTkfCp3fx1bFQ69UyO4D_O3DirNzMz6DI-mC-kzyzROdepo2kdhgYOmjWWjgc/s1600/index.jpeg" /></a></div>
Syafrudin Prawiranegara menjabat Presiden/ketua PDRI (Pemerintahan
DaruratRepublik Indonesia) ketikaSoekarno dan M. Hatta ditawan Belanda
dan ketika ibukota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. Agar pemerintahan
tetap eksis dan berjalan, akhirnya dibentuklah PDRI dengan Syafrudin
Prawiranegara sebagai penjabat presiden.Syafrudin menjabat Presiden
Indonesia Darurat sejak 19 Desember 1948.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<br />
Mr. Syafruddin Prawiranegara, atau juga ditulis Sjafruddin Prawiranegara
(lahir di Serang, Banten, 28 Februari 1911 s/d meninggal di Jakarta, 15
Februari 1989 pada umur 77 tahun) adalah pejuang pada masa kemerdekaan
Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai Presiden/Ketua PDRI
(Pemerintah Darurat Republik Indonesia) ketika pemerintahan Republik
Indonesia di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda saat Agresi Militer
Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Mr.Assaat</b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkG1yy2w7eppAZRPybV8zYf1Lqgujp2Ce4q9Ytzp58OInnd0PL_WBZYSesT2JBYlLLqfATKIyzUABIvD78SaDP0tMd7zsR3oKj6okQ0mPP1biwg6E0PK4HayVHzRBcCJLhdkndNHsRnsM/s1600/mr+arsat.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkG1yy2w7eppAZRPybV8zYf1Lqgujp2Ce4q9Ytzp58OInnd0PL_WBZYSesT2JBYlLLqfATKIyzUABIvD78SaDP0tMd7zsR3oKj6okQ0mPP1biwg6E0PK4HayVHzRBcCJLhdkndNHsRnsM/s1600/mr+arsat.jpeg" /></a></div>
Lahir di sebuah kampung bernama Kubang Putih Banuhampu, pada tanggal 18
September 1904. Memasuki sekolah agama “Adabiah” dan MULO Padang,
selanjutnya ke STOVIA Jakarta. Karena jiwanya tidak terpanggil menjadi
seorang dokter, ditinggalkannya STOVIA dan melanjutkan ke AMS (SMU
sekarang). Dari AMS Assaat melajutkan studinya ke Rechts Hoge School
(Sekolah Hakim Tinggi) juga di Jakarta.
Ketika menjadi studen RHS inilah, beliau memulai berkecimpung dalam
gerakan kebangsaan, ialah gerakan pemuda dan politik. Masa saat itu
Assaat giat dalam organisasi pemuda “Jong Sumatranen Bond”.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
<br />
Karir politiknya makin menanjak lalu berhasil menduduki kursi anggota
Pengurus Besar dari “Perhimpunan Pemuda Indonesia”. Ketika Perhimpunan
Pemuda Indonesia mempersatukan diri dalam “Indonesia Muda”, ia terpilih
mejadi Bendahara Komisaris Besar ” Indonesia Muda”. Dalam kedudukannya
menjadi studen (mahasiswa), Assaat memasuki pula gerakan politik “Partai
Indonesia” disingkat Partindo. Dalam partai ini, Assaat bergabung
dengan pemimpin Partindo seperti : Adnan Kapau Gani, Adam Malik, Amir
Syarifuddin dan lain-lainnya.<br />
<br />
Kegiatannya di bidang politik pergerakan kebangsaan, akhirnya tercium
oleh profesornya dan pihak Belanda, sehingga dia tidak diluluskan
walaupun setelah beberapa kali mengikuti ujian akhir. Tersinggung atas
perlakuan demikian, gelora pemudanya makin bergejolak, dia putuskan
meninggalkan Indonesia pergi ke negeri Belanda. Di Nederland dia
memperoleh gelar “Meester in de rechten” (Sarjana Hukum). Sekitar tahun
1946-1949, di Jalan Malioboro Yogyakarta sering terlihat seorang
berbadan kurus semampai berpakaian sederhana sesuai dengan irama
revolusi.<br />
<br />
Terkadang ia berjalan kaki, kalau tidak bersepeda menelusuri Malioboro
menuju ke kantor KNIP tempatnya bertugas. Orang ini tidak lain adalah
Mr. Assaat, yang selalu menunjukkan sikap sederhana berwajah cerah
dibalik kulitnya kehitam-hitaman. Walaupun usianya saat itu baru 40
tahun, terlihat rambutnya mulai memutih. Kepalanya tidak pernah lepas
dari peci beludru hitam. Mungkin generasi sekarang yang berumur 30
sampai 35 tahun, kurang atau sedikit sekali mengenal perjuangan Mr.
Assaat sebagai salah seorang patriot demokrat yang tidak kecil andilnya
bagi menegakkan serta mempertahankan Republik Indonesia.<br />
<br />
Assaat adalah seorang yang setia memikul tanggung jawab, baik selama
revolusi berlangsung hingga pada tahap akhir penyelesaian revolusi. Pada
masa-masa kritis itu, Assaat tetap memperlihatkan dedikasi yang luar
biasa. Ia tetap berdiri pada posnya di KNIP, tanpa mengenal pamrih dan
patah semangat. Sejak ia terpilih menjadi ketua KNIP, jabatan ini tidak
pernah terlepas dari tangannya. Sampai kepadanya diserahkan tugas
sebagai Acting (Pejabat) Presiden RI di kota perjuangan di Yogyakarta.<br />
<br />
Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan, Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) dan Badan Pekerjanya selama revolusi sedang berkobar telah dua
kali mengadakah hijrah. Pertama di Jakarta, dengan tempat bersidang di
bekas Gedung Komidi di Pasat baru dan di gedung Palang Merah Indonesia
di Kramat. Karena perjuangan bertambah hangat, demi kelanjutan Revolusi
Indonesia, sekitar tahun 1945 dipindahkan ke Yogyakarta.<br />
<br />
Kemudian pada tahun itu juga KNIP dan Badan Pekerja, pindah ke
Purwokerto, Jawa Tengah. Ketika situasi Purwokerto dianggap “kurang
aman” untuk kedua kalinya KNIP hijrah ke Yogyakarta. Pada saat inilah
Mr. Assaat sebagai anggota sekretariatnya. Tidak lama berselang dia
ditunjuk menjadi ketua KNIP beserta Badan Pekerjanya.<br />
diposting kembali oleh <a href="http://bloggerperbatasan.blogspot.com/">bloggerperbatasan.blogspot.com</a>
<br />
<a href="sumber:unikbaca.blogspot.com">sumber:unikbaca.blogspot.com</a><br />
<br />
<div style="color: white; font-size: 10px; margin-top: 3px;">
<a href="http://posting%20kembali%20oleh%20bloggerperbatasan.blogspot.com/">posting kembali oleh bloggerperbatasan.blogspot.com</a>
<br />
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review">
<center>
Judul: <span itemprop="itemreviewed">Mantan Presiden Indonesia yang Tak Pernah Tercatat</span>; Ditulis oleh <span itemprop="reviewer">Unik Baca</span>; Rating Blog: <span itemprop="rating">5</span> dari 5</center>
</div>
</div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-24184686329059818982013-01-27T20:12:00.000-08:002013-01-27T20:12:02.313-08:00<h2 class="post-title entry-title">
<a href="http://unikbaca.blogspot.com/2013/01/fosil-hewan-marsupial-bergigi-martil.html" title="Fosil Hewan Marsupial Bergigi Martil Ditemukan Ilmuwan">Fosil Hewan Marsupial Bergigi Martil Ditemukan Ilmuwan</a>
</h2>
<div class="post-header">
<span class="post-author vcard">
</span>
<span class="post-timestamp">
</span>
<span class="post-comment-link">
</span>
</div>
Beberapa fosil hewan marsupial bergigi martil ditemukan Ilmuwan. Gigi
aneh berbentuk seperti martil ditemukan pada dua spesies marsupial
(hewan berkantung) purba. Gigi seperti itu belum pernah ditemukan pada
mamalia lain. Kemungkinan, gigi digunakan sebagai alat untuk peremuk
cangkang siput atau keong. Adapun kedua fosil marsupial berukuran
sebesar musang yang ditemukan di kawasan utara Australia itu berusia
sekitar 10 sampai 17 juta tahun. Oleh peneliti, keduanya diberi nama
Malleodectes mirabilis dan Malleodectes moenia.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://unikbaca.blogspot.com/"><img alt="Fosil Hewan Marsupial Bergigi Martil Ditemukan Ilmuwan" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA2ArIBV3Z1TqVO0PsQWbsrk5hg5v9a6ceTU_sEIdeELm4Osd2q-oywurYfUNxXkfI2Gwdu-sVaqIxnkHcbM5dxsobh5lXP6eWKjsVbjVLDK9s8QHtK9XgquCKOYRhn5n127_pAgkG6kd4/s400/Malleodectes-mirabilis-Moenia-Fosil-Spesies-Marsupial-Gigi-Martil.jpg" width="500" /></a></div>
<br />
“Makhluk ini memiliki gigi premolar yang berukuran raksasa, yang jika
pada manusia, posisinya berada di antara canine (taring) dan molar
(geraham),” kata Rick Arena, Paleontologist dari University of New South
Wales, Australia, seperti dikutip dari FoxNews. Arena menyebutkan,
spesimen yang ditemukan sangat aneh sehingga membuat tim peneliti tidak
dapat memastikan apa yang mereka dapati. “Gigi itu tidak seperti gigi
yang pernah kami lihat sebelumnya ada pada mamalia,” ucapnya.<br />
<br />
Menurut para peneliti, gigi yang tidak lazim itu kemungkinan digunakan
untuk menghancurkan objek keras. Meski Cyclodomorphus gerrardii, kadal
berukuran 40 sentimeter yang tinggal di hutan hujan pesisir timur
Australia memiliki gigi serupa untuk menghancurkan cangkang siput, namun
gigi seperti itu tidak dijumpai di mamalia.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://unikbaca.blogspot.com/"><img alt="Fosil Hewan Marsupial Bergigi Martil Ditemukan Ilmuwan" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidorK2m35rZVxgAu36xnBKjpWEdEdAeScIRexWWXMrj6t_y7f61QUhplMx-IwsLJ4uSvNP6U82371cp2uNKBl76fgkRSlXEqu8Xi8AHZkYESJNJyIebPu2gQgoKoZPBZXHKwxxlTCXxiVw/s400/Spesies-kadal-Cyclodomorphus-gerrardii.jpg" width="500" /></a></div>
<br />
Tingkat kemiripan di antara kedua hewan itu juga merupakan contoh yang
paling mengejutkan antara mamalia dan kadal. Diperkirakan, jika keduanya
tinggal di kawasan yang sama, mereka saling bersaing dalam mencari
mangsa.<br />
<br />
“Kami belum mengetahui secara pasti apa penyebab punahnya marsupial
bergigi martil dan memakan keong,” kata Arena. “Namun tampaknya mereka
punah sekitar 10 juta tahun lalu saat hutan-hutan benua Australia mulai
berubah hingga lebih menguntungkan para kadal dan merugikan mamalia,”
ucapnya.<br />
<br />
Peneliti menemukan fosil hewan tersebut di kawasan Riversleigh,
Australia. Di kawasan ini banyak sekali ditemukan fosil yang berasal
dari masa 25 juta tahun lalu termasuk fosil makhluk modern Australia
seperti kanguru, koala, wombat, dan lain-lain.<br />
<br />
“Meski banyak fosil ditemukan di Riversleigh, hanya sedikit spesimen
fosil yang berasal dari spesies Malleodectes yang pernah ditemukan,”
kata Arena. “Kami akan terus mencari fosil-fosil lain dari Malleodectes
untuk mengetahui lebih banyak seputar makhluk ini,” ucapnya. Hasil
temuan Arena dan timnya dipaparkan pada jurnal Proceedings of the Royal
Society B.<br />
ternyata para ilmu telah berhasil memecahkan satu masalah tentang bahwa adanya kehidupan di ribuan tahun yang lalu,semoga postingan ini bermanfaat buat para blogger dimana berada,salam blogger perbatasan <br />
sumber:UNIKBACA.BLOGSPOT.COM<br />
<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-67517763347146591452012-12-16T07:03:00.000-08:002012-12-16T07:03:08.326-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5hUTzaJEb137BLwoNsP3SpdNgukkUXObIvegA1_v2SvpxAyaLirzuECdnh9htSNEDtL2LGMars1av3jCi6Xy1JFHK89PwqMwKdQG0cOXgEITEmZNM4lpfKBm4QY8Ymn9TGdx0xbk1bjc/s1600/IMG_2030.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5hUTzaJEb137BLwoNsP3SpdNgukkUXObIvegA1_v2SvpxAyaLirzuECdnh9htSNEDtL2LGMars1av3jCi6Xy1JFHK89PwqMwKdQG0cOXgEITEmZNM4lpfKBm4QY8Ymn9TGdx0xbk1bjc/s320/IMG_2030.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://bloggerperbatasan.blogspot.com/-YZ5uoyMgMVU/UM3gI6pUyJI/AAAAAAAAAJc/iG9PZSbzkL0/s1600/IMG_1941.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC131N9DiLlhxE9L7xsmZ05nIRc3BYUhCKSaNc0Uri3qa35kt6hc4tYCnmWcDyQmhoMBqldkv80QifU6vJ-UmNIED-E6Wn4OqOPgkZvnzwuBgIIBBVGMyBvz7HygQdObFnhQQBVtXy1GI/s320/IMG_1941.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqxU9e-0-YihP6HDQPZMK5e26imsynszTqdpJLcDkgOGWE3joN4Km4gX3EgxMm7qoR4pHfKs-OLfYz4g85eKorsVsRp-x8iNeMUCs7Odtfo-_3CCh5ogvsDMxwpWdMSLQMxF7QGg_oB6A/s1600/IMG_1908.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqxU9e-0-YihP6HDQPZMK5e26imsynszTqdpJLcDkgOGWE3joN4Km4gX3EgxMm7qoR4pHfKs-OLfYz4g85eKorsVsRp-x8iNeMUCs7Odtfo-_3CCh5ogvsDMxwpWdMSLQMxF7QGg_oB6A/s320/IMG_1908.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNVBr23mKYSUgVGImB5RYMxonQlFNLR7nZEd0OzxPpEC7njUXCZexCSQHbDBvG9A4eWJBjNQMehz49tYh4Qoit6Nh6rBrftZCWQ-ft3bj0cGH92mvfDfeuO9xEURxH7oUJKMoa3v_Hqho/s1600/IMG_2009.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNVBr23mKYSUgVGImB5RYMxonQlFNLR7nZEd0OzxPpEC7njUXCZexCSQHbDBvG9A4eWJBjNQMehz49tYh4Qoit6Nh6rBrftZCWQ-ft3bj0cGH92mvfDfeuO9xEURxH7oUJKMoa3v_Hqho/s320/IMG_2009.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOY2x5wYP1p-e-ahX14fr2uoaKu5TR-RUtezB4OZcJOwQyXNJqQzub06kj_4GJiH-Bsx11MGucwmEG_uNDC7fHoNc8yVwGRNBXw_DaQQJVU4FS-uT8acDAKUG6j7zoozf3-3e1VVPfbeI/s1600/IMG_2010.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOY2x5wYP1p-e-ahX14fr2uoaKu5TR-RUtezB4OZcJOwQyXNJqQzub06kj_4GJiH-Bsx11MGucwmEG_uNDC7fHoNc8yVwGRNBXw_DaQQJVU4FS-uT8acDAKUG6j7zoozf3-3e1VVPfbeI/s320/IMG_2010.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkIYHfmvj7xA-zYXAHWHe0wl-WFrAlfO0DVKJIJ3LmbD2rj6Aj8YK6aQubffsS3iRC0CLD3-NV2JqMeXcl4JamXx67UXdn37IcEUGH7y1DqjGzqml6XSuG7dbz20zy-ElEhX45Pa5AODw/s1600/IMG_2022.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkIYHfmvj7xA-zYXAHWHe0wl-WFrAlfO0DVKJIJ3LmbD2rj6Aj8YK6aQubffsS3iRC0CLD3-NV2JqMeXcl4JamXx67UXdn37IcEUGH7y1DqjGzqml6XSuG7dbz20zy-ElEhX45Pa5AODw/s320/IMG_2022.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6-1VhxvxEukwC7upzcSIlkNzZvWVXqcr6s89k2-tvZoE1aoPI26SUw-aUmOTnJc8wjW4Q0VJvk2Bt6BsofPTt6iA9d9aywohJasnNUhKXdIbrP5eqcJLL4gj3IJZLbACkODB29NtK7Lw/s1600/IMG_2029.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6-1VhxvxEukwC7upzcSIlkNzZvWVXqcr6s89k2-tvZoE1aoPI26SUw-aUmOTnJc8wjW4Q0VJvk2Bt6BsofPTt6iA9d9aywohJasnNUhKXdIbrP5eqcJLL4gj3IJZLbACkODB29NtK7Lw/s320/IMG_2029.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOaDIPk_KY2xfHd4BnKGSivwAcD2RLItZ9nLT_8Av0S1iTvlGXCRu7CRGupuOghyApyDp6BoYFxm-92eGe4mfuSH-xvqenI4PQ4FDHhvBeBjpQsDfx1fJRjp4LnmluAz7GfwIg16fF_gw/s1600/IMG_2018.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOaDIPk_KY2xfHd4BnKGSivwAcD2RLItZ9nLT_8Av0S1iTvlGXCRu7CRGupuOghyApyDp6BoYFxm-92eGe4mfuSH-xvqenI4PQ4FDHhvBeBjpQsDfx1fJRjp4LnmluAz7GfwIg16fF_gw/s320/IMG_2018.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRC7KwAa4Lcoiu8iLBLteAfUk7S_auioiE3ZhS6sSc0tRjcWBsLoP5wnUcfuBn8NlQIu3b5-6EFf2l8FhORSHef6B-hPpclJjkT7scYc4EeXrw87dsP4fRDAEJ_FOTf0sONmyqr1514jo/s320/IMG_2036.JPG" width="320" /><a href="http://bloggerperbatasan.blogspot.com/" target="_blank">riam asam kembayan</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiWGjGT1qUmzjgSETH4d7ZeX6D1en-EJ87S0sNj6EczxVluvIhVR4yIZUYtaptg1cG_BMjLFz6qri6H0Yy5drvVDXvVXii0DzZJLbHfsBz4WhkRbHr0YR84cLqSWtyiEOmnOCIqym0Wi0/s1600/IMG_2033.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiWGjGT1qUmzjgSETH4d7ZeX6D1en-EJ87S0sNj6EczxVluvIhVR4yIZUYtaptg1cG_BMjLFz6qri6H0Yy5drvVDXvVXii0DzZJLbHfsBz4WhkRbHr0YR84cLqSWtyiEOmnOCIqym0Wi0/s320/IMG_2033.JPG" width="320" /></a></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigAURAK_Zh7K7emA5vHZbY4LOjta7LKhyphenhyphenfZTFHsUMMvIrzxnvN8UF3Pmpt12ZSyz6jMwkYuGTy7AMW39WOaNVrQfnDR_yPrMN9N3MCn5Fjd_7krC6NUK6VmDCq1ImMqdytlKjqg7aU3eg/s1600/IMG_2037.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigAURAK_Zh7K7emA5vHZbY4LOjta7LKhyphenhyphenfZTFHsUMMvIrzxnvN8UF3Pmpt12ZSyz6jMwkYuGTy7AMW39WOaNVrQfnDR_yPrMN9N3MCn5Fjd_7krC6NUK6VmDCq1ImMqdytlKjqg7aU3eg/s320/IMG_2037.JPG" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Add caption</td></tr>
</tbody></table>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-51652144255063127792012-12-09T19:05:00.001-08:002012-12-09T19:05:10.161-08:00pariwisata perbatasan <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhISeIAcEnf4mwCPtShM83ljvnZ7LTwvkTcRi5y7XoTBd1UFdmaSvgV_uCtoY_r539RQfULVn-KJLrIR6KdLjf1vyaH6B4IOYLg4I5QikLzb75EWH_dCYGhus0QMb02jgrJOe3tdjzWL0w/s1600/IMG_1686.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhISeIAcEnf4mwCPtShM83ljvnZ7LTwvkTcRi5y7XoTBd1UFdmaSvgV_uCtoY_r539RQfULVn-KJLrIR6KdLjf1vyaH6B4IOYLg4I5QikLzb75EWH_dCYGhus0QMb02jgrJOe3tdjzWL0w/s320/IMG_1686.JPG" width="320" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-21872398508659447812012-11-30T02:00:00.002-08:002012-11-30T02:04:18.622-08:00<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<span style="background-color: black;"></span><br /></div>
<br />
Salam perbatasan buat semua pembaca blogger perbatasan<br />
<br />
sore ini tanpa di sengaja Admin pergi ke belakang rumah,kebetulan disana ada banyak pohon rambutan,dan ibu juga ada ikut pada saat Admin manjat pohon rambutannya,setelah selesai itu,ibu Admin bilang, dek kamu mau lihat pohon Bunga bangkai ngak,dengan segera Admin menuju tempat yang ngak jauh dari tempat Admin manjat rambutannya,ehhhmmmm teman-teman udah pada tau belum apa itu bunga bangkai,atau dalam bahasa latinnya itu <b>Bunga bangkai</b> atau <b>suweg raksasa</b> atau <i><b>batang krebuit</b></i> atau dalam <b>bahasa daerah kami Bedua</b> disebut <b>Bunga mayak'</b> (nama lokal untuk fase vegetatif), <i>Amorphophallus titanum</i> Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Araceae" title="Araceae">Araceae</a>) endemik dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera" title="Sumatera">Sumatera</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia" title="Indonesia">Indonesia</a>, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, <i>A. gigas</i> (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. <sup class="reference" id="cite_ref-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga_bangkai#cite_note-1">[1]</a></sup>
Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai
yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kumbang" title="Kumbang">kumbang</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lalat" title="Lalat">lalat</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Penyerbukan" title="Penyerbukan">penyerbuk</a> bagi bunganya. Banyak orang sering salah mengira dan tidak bisa membedakan bunga bangkai dengan <i><a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rafflesia_arnoldii" title="Rafflesia arnoldii">Rafflesia arnoldii</a></i>.
Mungkin karena orang sudah mengenal Rafflesia sebagai bunga terbesar
dan kemudian menjadi bias dengan ukuran bunga bangkai yang juga besar.<br />
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara
bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif
muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Meter" title="Meter">m</a>. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Umbi" title="Umbi">umbinya</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Dormansi" title="Dormansi">dorman</a>.
Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung,
bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh
kembali daunnya.<br />
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lingga" title="Lingga">lingga</a> (sebenarnya adalah <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tongkol" title="Tongkol">tongkol</a> atau <i>spadix</i>) yang dikelilingi oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Seludang_bunga" title="Seludang bunga">seludang bunga</a> yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan <i>protogini</i>: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyerbukan_sendiri&action=edit&redlink=1" title="Penyerbukan sendiri (halaman belum tersedia)">penyerbukan sendiri</a>. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman" title="Jerman">Jerman</a>
yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20
Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan
Hewan Wilhelma, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stuttgart" title="Stuttgart">Stuttgart</a>, juga di Jerman. Namun demikian, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Raya_Cibodas" title="Kebun Raya Cibodas">Kebun Raya Cibodas</a>, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004 <sup class="reference" id="cite_ref-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga_bangkai#cite_note-2">[2]</a></sup>. Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu,<br />
<br />
tetapi bunga bangkai yang ada didaerah Beduai atau daerah Kalimantan barat khususnya itu berbeda dengan bunga bangkai yang ada di daerah lain kita dapat lihat dari model serbuk sari bunganya untuk daerah Beduai berbeda karena tidak telalu panjang,dan untuk mahkota bunganya besar,tapi untuk digambar nanti itu kecil karna belum terlalu besar,dan buat teman-yang mau lihat bunga bangkai yang ada didaerah beduai(perbatasan),dari pada Admin berpanjang lebar nanti malah buat bosen mendingan lihat aja hasil jepretan Admin dan kakk dibawah ini.<br />
ini beberapa photo bunga bangakai Beduai(perbatasan)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd1cOy0jioSy-P2uphnasZrrhVDqaOB8c5W-pOo77slGKBK49omirZn0EQ07Fax1LjQHQBsvX5Pm4MvWwBoVvN2z06s49bA_HEL2knYSox5sxe6WFO4XanfGz5EvMP2EZMOJzOyLKPPFU/s1600/IMG_1454.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd1cOy0jioSy-P2uphnasZrrhVDqaOB8c5W-pOo77slGKBK49omirZn0EQ07Fax1LjQHQBsvX5Pm4MvWwBoVvN2z06s49bA_HEL2knYSox5sxe6WFO4XanfGz5EvMP2EZMOJzOyLKPPFU/s320/IMG_1454.JPG" width="240" /></a></div>
photo Admin dan bunga bangkai<br />
photonya masih bersambung.......................................................................................................................<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYxlHAUmnlPD6VM1JrFm6IAMpluhC520nTfmOOEUWStpTtSDh3DaMghqBdKQonuUKFot0dlBGyZ0GbnqKMwXFo_ALK0LnbmIx6JA0G00bZ8-9-OHecsW61STttvp_wtPM4z1ZbY5ASQ14/s1600/IMG_1456.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVVu06SUDbdsTwR_wNPqb16EUS69taAGj6iAMA-YEJMWTFTBgXcesDq03BmUb0aMaWKM_eilh0dh6IcoAB7-GwQn7GzEugs-WmDEWrrDh2-OKC82Ef3j1mF26zcvkPP-94OGiFLopOltY/s1600/IMG_1455.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-23611587724230726072012-10-29T19:57:00.000-07:002012-10-29T19:57:27.426-07:00kampus di perbatasan<div style="text-align: center;">
<strong> STKIP MELAWI DAN WAJAH PENDIDIKAN KALIMANTAN BARAT</strong></div>
<a href="http://stkip.files.wordpress.com/2010/02/ahson.jpg"><img alt="" class="alignleft size-thumbnail wp-image-368" height="108" src="http://stkip.files.wordpress.com/2010/02/ahson.jpg?w=146&h=108" title="ahson" width="146" /></a><br />
<strong>Oleh :</strong><br />
<strong> Drs.Yakobus Ason,M.Pd</strong><br />
Salah satu barometer bagi kemajuan daerah adalah semakin tingginya
tingkat pendidikan masyarakat di suatu daerah tersebut. Daerah yang
dikatakan maju biasanya dibarengi oleh tingkat pendidikan masyarakatnya
yang relatif meningkat dan maju pula. Agar tingkat pendidikan
masyarakat meningkat maka keberadan perguruan tinggi di suatu daerah
merupakan faktor penting sebagai pendorong terwujudnya kualitas sumber
daya manusia yang berkualitas. Hal ini disadari bahwa semakin banyak
perguruan tinggi di suatu daerah maka kualitas sumber daya manusia di
daerah tersebut pun semakin maju pula. Fakta menunjukkan bahwa
daerah-daerah yang maju seperti Jawa, Sumatra dan derah maju lainya,
terdapat banyak perguruan tinggi didirikan di daerah tersebut. Demikian
juga halnya di kota-kota besar pada umunya terdapat banyak pergurjuan
tinggi, sehingga peluangan dan kesempatan bagi masyarakat kota untuk
mengenyam pendidikan tinggi lebih terbuka, bila dibanding dengan mereka
yang berada di daerah pedalaman jauh dari Perguruan Tinggi.<br />
Sebagaimana di katakan di atas bahwa keberadaan Perguruan Tinggi di
suatu daerah merupakan salah satu faktor penting dan sentral sebagai
penunjang serta pendorong terwujudnya kemajuan daerah. Perguruan tinggi
di suatu daerah memberi peluang dan kesempatan bagi anggota masyarakat
untuk bisa menikmati pendidikan tinggi. Dengan terbukanya kesempatan
bagi masyarakat untuk memasuki perguruan tinggi, bearti kualitas sumber
daya manusia di daerah tersebut bisa ditingkatkan. Dengan semakin
meningkatnya pendidikan masyarakat maka kesejahteraan pun semakin
meningkat pula.<br />
Kenyataan selama ini kendala yang banyak dialami oleh masyarakat di
daerah untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan mereka ke jenjang
pendidikan tinggi adalah selain faktor biaya yang mahal, juga masalah
jarak yang jauh dan medan yang sulit serta tranportasi yang tidak
lancar. Bisa dibayangkan, seorang siswa lulusan STLA di daerah harus
berjuang menempuh medan yang sulit untuk dapat mengenyam pendidikan di
perguruan tinggi yang notabene terdapat di kota yang jauh dari tempat
tinggal mereka. Situasi semacam ini dialami oleh daerah-daerah yang
jarak jangkauan cukup jauh bahkan sangat jauh dari perguruan tinggi.<br />
Jika situasi semacam ini tetap berlanjut, maka pelungan dan
kesempatan untuk dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi hanya
bisa dinikmati oleh anak-anak yang ekonomi orang tua mereka cukup baik
atau bagi anak-anak yang beruntung karena berprestasi sehingga bisa
mendapat beasiswa untuk studi lanjut.<br />
Karena jumlah mereka yang bisa mengenyam pendidikan tinggi masih
terbatas, maka tentunya peningkatan sumber daya manusia di daerah, dalam
kaitannya dengan kemajuan daerah dirasa masih sangat terbatas yang
akhirnya berdampak pada perkembangan kemajuan daerah menjadi lamban.<br />
Situasi semacam ini dialami oleh hampir semua masyarakat Kalimantan
Barat yang tinggal di pedalaman. Dengan medan yang sulit, tranportasi
yang tidak lancar, dan jarak yang jauh , maka sangat sempitlah peluang
dan kesempatan bagi anak-anak pedalaman untuk bisa mengenyam pendidikan
tinggi.<br />
Keberadaan STKIP Melawi di daerah dengan dua program studi yaitu PGSD
dan Penjaskesrek jenjang Strata Satu (S-1), kiranya cukup memberi angin
segar bagi perkembangan dunia pendidikan di Kalimantan Barat ini.
Dengan dikantonginya ijin penyelenggaraan dua program studi tersebut
yakni melaui SK Dirjen DIKTI No 1391/D/T/2009, tanggal, 18 Agustus 2009
yang lalu, maka memantapkan langkah STKIP Melawi sebagai bagian tak
terpisahkan dalam upaya memberi warna bagi wajah pendidkan di Propinsi
Kalimantan Barat.<br />
Dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang No. 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen, Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, serta Peraturan Pemerintah No. 74 tahun
2008 tentang Guru, maka STKIP Melawi dengan status kedua program studi
di atas diharapkan mampu memenuhi kulifikasi lulusan yang diharapkan
yanki menghasilkan guru SD dan secara khusus adalah guru di daerah
khusus (pedalaman).<br />
Selain itu, STKIP Melawi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan di
daerah khusus, akan menyiapkan lulusan prodi tersebut sebagai pendidik
pada Satuan Pendidikan Dasar. Kualifikasi ini merupakan pertimbangan
untuk ikut mendukung program pemerintah, yaitu Program Wajar Dikdas 9
Tahun (Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun), dalam berbagai
bentuk implementasi di lapangan seperti Sekolah Satu Atap (SD-SMP Satu
Atap). Program pendidikan guna mendapatkan kualifikasi lulusan tersebut
terimplementasikan dalam Kurikulum Institusional STKIP Melawi.<br />
Kita tahu bahwa pada tahun 2013 yang akan datang di Kaliamnat Barat
ini ada ribuan guru yang akan memasuki usia pensiun. Di sisi lain
tuntutan Undang-Undang Guru mengamanatkan bahwa pada tahun yang sama
semua guru sudah harus meliliki kualifikasi pendidikan minimal Sarjana
(S-1). Berkenaan dengan hal tersebut, keberadaan STKIP Melawi dengan
Prodi PGSD-nya punya andil yang cukup strategis di masa-masa yang akan
datang, dalam rangka menyiapkan tanaga guru kelas di Sekolah Dasar.
Karena program studi PGSD di Kalimantan Barat hanya ada di FKIP Untan
dan STKIP Melawi, maka di masa-masa mendatang guru-guru SD sebagai ujung
tombak pelaksanaan pendidikan tingkat dasar yang bersentuhan secara
langsung dengan peserta didik tingkat dasar, adalah out put/luaran dari
kedua lembaga tersebut. Dengan demikian STKIP ke depan ikut andil dalam
membentuk warna wajah pendidikan di Kalimanatn Barat.<br />
<strong>Penulis adalah Dosen STKIP Melawi</strong><br />
<strong>Sumber:http://stkip.wordpress.com/2010/02/16/stkip-melawi-dan-wajah-penidikan-kalimantan-barat/ </strong>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5115650547173959195.post-61719883193230911432012-10-27T06:08:00.000-07:002012-11-30T02:04:18.624-08:00Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesi<div class="postinfo">
Posted on <span class="postdate">16 Februari 2010</span> by stkip melawi </div>
<div style="text-align: center;">
<b>KONSEP METODOLOGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA</b></div>
<b> </b><br />
<ol>
<li>Pengertian Pendekatan, Metode, Teknik, dan Strategi</li>
</ol>
<i>Model pembelajaran</i> adalah bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas.
Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa
dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.<br />
<i>Pendekatan</i> dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada
guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (<i>direct instruction</i>),
pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan,
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi
pembelajaran <i>discovery </i>dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.<br />
Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. <i>Metode </i>adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.<br />
Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. <i>Teknik</i>
adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan
suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar
metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efisien? Dengan
demikian sebelum seorang melakukan proses ceramah sebaiknya
memperhatikan kondisi dan situasi.<br />
<i>Taktik</i> adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu.<br />
<i>Strategi pembelajaran</i> dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.(J.R. David dalam Sanjaya, 2008:126).
Selanjutnya dijelaskan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp dalam
Sanjaya, 2008:126).<br />
Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan makna
yang selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa diartikan
sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta didik dalam manifestasi
aktivitas pengajaran (Ahmad Rohani, 2004 : 32). Sementara itu, Joyce dan
Weil lebih senang<br />
memakai istilah model-model mengajar daripada menggunakan strategi pengajaran (Joyce dan Weil dalam Rohani, 2004:33).<br />
Nana Sudjana menjelaskan bahwa <i>strategi mengajar (pengajaran)</i>
adalah “taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar (pengajaran) agar dapat mempengaruhi para siswa (peserta didik)
mencapai tujuan pengajaran secara lebih efektif dan efisien (Nana
Sudjana dalam Rohani,<br />
2004:34). Jadi menurut Nana Sudjana, strategi mengajar/pengajaran ada
pada pelaksanaan, sebagai tindakan nyata atau perbuatan guru itu
sendiri pada saat mengajar berdasarkan pada rambu-rambu dalam satuan
pelajaran.<br />
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi
pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode/prosedur dan
teknik yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan
kata lain, strategi pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas daripada
metode dan teknik. Artinya, metode/prosedur dan teknik pembelajaran
merupakan bagian dari strategi pembelajaran. Dari metode, teknik
pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas
saat pembelajaran berlangsung.<br />
<ol>
<li>Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia</li>
</ol>
<b>1) Pendekatan <i>Whole Language</i></b><br />
<i>Whole language </i>adalah suatu pendekatan pembelajaran bahasa
yang menyajikan pembelajaran bahasa secara utuh atau tidak
terpisah-pisah. (Edelsky, 1991; Froese, 1990; Goodman, 1986; Weafer,
1992, dalam Santosa, 2004).<br />
Para ahli <i>whole language </i>berkeyakinan bahwa bahasa merupakan
satu kesatuan (whole) yang tidak dapat dipisah-pisah (Rigg, 1991). Oleh
karena itu, pengajaran keterampilan berbahasa dan komponen bahasa
seperti tata bahasa dan kosakata disajikan secara utuh bermakna dan
dalam situasi nyata atau otentik. Pengajaran tentang penggunaan tanda
baca, umpamanya, diajarkan sehubungan dengan pembelajaran keterampilan
menulis. Demikian juga pembelajaran membaca dapat diajarkan bersamaan
dengan pembelajaran berbicara, pembelajaran sastra dapat disajikan
bersamaan dengan pembelajaran membaca dan menulis ataupun berbicara.
Selain itu, dalam pendekatan <i>whole language</i>, pembelajaran
bahasa dapat juga disajikan sekaligus dengan materi pelajaran lain,
umpamanya bahasa-matematika, bahasa-IPS, bahasa-sains, bahasa-agama.<br />
<b>Ciri-ciri Kelas Whole Language</b><br />
Ada tujuh ciri yang menandakan kelas <i>whole language </i>:<br />
a. Kelas yang menerapkan <i>whole language </i>penuh dengan barang cetakan, misalnya: poster hasil kerja siswa dan karya tulis siswa menghiasi dinding kelas.<br />
b. Siswa belajar melalui model atau contoh. Guru dan siswa
bersama-sama melakukan kegiatan membaca, menulis, menyimak, dan
berbicara.<br />
c. Siswa bekerja dan belajar sesuai dengan tingkat perkembangannya.<br />
d. Siswa berbagi tanggung jawab dalam pembelajaran. Peran guru di kelas <i>whole language </i>hanya sebagai fasilitator dan siswa mengambil alih beberapa tanggung jawab yang biasanya dilakukan oleh guru.<br />
e. Siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran bermakna. Dalam hal ini interaksi guru adalah multiarah.<br />
f. Siswa berani mengambil risiko dan bebas bereksperimen. Guru tidak
mengharapkan kesempurnaan, yang penting adalah respon atau jawaban yang
diberikan siswa dapat diterima.<br />
g. Siswa mendapat balikan <i>(feed back) </i>positif baik dari
guru maupun temannya. Konferensi antara guru dan siswa memberi
kesempatan pada siswa untuk melakukan penilaian diri dan melihat
perkembangan diri. Siswa yang mempresentasikan hasil tulisannya
mendapatkan respon positif dari temannya. Hal ini dapat membangkitkan
rasa percaya diri.<br />
<b><i> </i></b><br />
<b>Penilaian dalam Kelas Whole Language</b><br />
Dalam kelas <i>whole language </i>guru senantiasa memperhatikan
kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru memberikan penilaian pada siswa
selama proses pembelajaran berlangsung, guru memperhatikan siswa
menulis, mendengarkan siswa berdiskusi baik dalam kelompok maupun
diskusi kelas. Ketika siswa bercakap-cakap dengan temannya atau dengan
guru, penilaian juga dilakukan. Bahkan, guru juga memberikan penilaian
saat siswa bermain selama waktu istirahat. Kemudian, penilaian juga
berlangsung ketika siswa dan guru mengadakan konferensi. Selain itu,
penilaian juga dilakukan dengan menggunakan portofolio.<br />
<b>2) Pendekatan Kontekstual</b><br />
Pendekatan kontekstual mengasumsikan bahwa secara natural pikiran
mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan seseorang
melalui pencarian hubungan masuk akal dan bermanfaat. Melalui pemaduan
materi yang dipelajari dengan pengalaman keseharian, siswa akan
menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam. Siswa akan mampu
menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah baru yang
belum pernah dihadapinya dengan peningkatan pengalaman dan
pengetahuannya. Siswa diharapkan dapat membangun pengetahuannya yang
akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memadukan materi
pelajaran yang telah diterimanya di sekolah.<br />
Nathan Gage in Brown mendefinisikan pengajaran sebagai berikut, “<i>Teaching is guiding and facilitating learning, enabling the learner to learn, setting the conditions for learning,” </i>(H.
Douglas Brown, 1994:7). Mengajar berarti memandu dan memfasilitasi
belajar memungkinkan pemelajar untuk belajar, menciptakan kondisi
belajar. Definisi di atas menunjukkan bahwa pengajaran tidak dapat
dipisahkan dari pembelajaran. Pengajaran merupakan kegiatan yang
diciptakan oleh guru untuk memfasilitasi siswa dalam proses
pembelajaran. Pengajaran merupakan kegiatan yang sangat memerlukan
keterlibatan siswa. Demikian juga dengan pendekatan kontekstual yang
berpusat pada siswa.<br />
Kontekstual adalah kaidah yang dibentuk berazaskan maksud kontekstual
itu sendiri. Kontekstual seharusnya mampu membawa pelajar ke
pemelajaran isi dan konsep yang berkenaan atau relevan bagi mereka, dan
juga memberi makna dalam kehidupan seharian mereka. Jadi, pemelajaran
kontekstual merupakan satu konsepsi pengajaran dan pembelajaran yang
membantu guru mengaitkan bahan subjek yang dipelajari dengan situasi
dunia sebenarnya dan memotivasikan pemelajar untuk membuat hubungan
antara pengetahuan dengan aplikasinya dalam kehidupan harian mereka
sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan pekerja.<br />
Dalam pendekatan kontekstual, ada delapan komponen yang harus
ditempuh, yaitu: 1) Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, 2)
melakukan pekerjaan yang berarti, 3) melakukan pembelajaran yang diatur
sendiri, 4) bekerja sama, 5) berpikir kritis dan kreatif, 6) membantu
individu untuk tumbuh dan berkembang, 7) mencapai standar yang tinggi, 8
) menggunakan penilaian autentik (Elaine B. Johnson, 2007:65-66).<br />
Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa pendekatan
kontekstual adalah mempraktikkan konsep belajar yang mengaitkan materi
yang dipelajari dengan situasi dunia nyata siswa. Siswa secara
bersama-sama membentuk suatu sistem yang memungkinkan mereka melihat
makna di dalamnya.<br />
Pendekatan kontekstual dapat diterapkan dalam mata pelajaran apa
saja. Tidak terkecuali dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut
konsep CTL, “Belajar akan lebih bermakna jika anak didik ‘<i>mengalami’ </i>apa yang dipelajarinya, bukan sekedar ‘<i>mengetahui’ </i>apa
yang dipelajarinya”. Pembelajaran yang berorientasi pada target
penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka
pendek, tetapi gagal dalam membekali anak didik memecahkan persoalan
dalam kehidupan jangka panjang (Hernowo, 2005:61).<br />
Terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan CTL:<br />
a. Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (<i>activing knowledge</i>).
Artinya, apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang
sudah dipelajari. Dengan demikian, pengetahuan yang akan diperoleh siswa
adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.<br />
b. Pembelajaran yang kontekstual adalah pembelajaran dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru (<i>acquiring knowledge</i>).
Pengetahuan baru itu dapat diperoleh dengan cara deduktif. Artinya,
pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan kemudian
memperhatikan detailnya.<br />
c. Pemahaman pengetahuan (<i>understanding knowledge</i>) berarti pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal, melainkan untuk dipahami dan diyakini.<br />
d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (<i>applying knowledge</i>). Artinya, pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.<br />
e. Melakukan refleksi (<i>reflecting knowledge</i>) terhadap
strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik
untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.<br />
<b> </b><br />
<b>3) Pendekatan Komunikatif</b><br />
Pendekatan komunikatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk
membuat kompetensi komunikatif sebagai tujuan pembelajaran bahasa, juga
mengembangkan prosedur-prosedur bagi pembelajaran 4 keterampilan
berbahasa (mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis), mengakui dan
menghargai saling ketergantungan bahasa.<br />
Ciri utama pendekatan komunikatif adalah adanya 2 kegiatan yang
saling berkaitan erat, yakni adanya kegiatan-kegiatan komunikatif
fungsional (<i>functional communication activies</i>) dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya interaksi sosial (<i>social interaction activies</i>).
Kegiatan komunikatif fungsional terdiri atas 4 hal, yakni: a) mengolah
informasi; b) berbagi dan mengolah informasi; c) berbagi informasi
dengan kerja sama terbatas; dan d) berbagi informasi dengan kerja sama
tak terbatas. Kegiatan interaksi sosial terdiri atas 6 hal, yakni: a)
improvisasi lakon-lakon pendek yang lucu; b) aneka simulasi; c) dialog
dan bermain peran; d) sidang-sidang konversasi; e) diskusi; dan f)
berdebat.<br />
Ada delapan aspek yang berkaitan erat dengan pendekatan komunikatif
(David Nunan, 1989, dalam Solchan T.W., dkk. 2001:66), yaitu:<br />
a. Teori Bahasa Pendekatan Komunikatif berdasarkan teori bahasa
menyatakan bahwa pada hakikatnya bahasa adalah suatu sistem untuk
mengekspresikan makna, yang menekankan pada dimensi semantik dan
komunikatif daripada ciri-ciri gramatikal bahasa. Oleh karena itu, yang
perlu ditonjolkan adalah interaksi dan komunikasi bahasa, bukan
pengetahuan tentang bahasa.<br />
b. Teori belajar yang cocok untuk pendekatan ini adalah teori pemerolehan bahasa kedua secara alamiah.<br />
c. Tujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi (kompetensi dan performansi komunikatif).<br />
d. Silabus harus disusun searah dengan tujuan pembelajaran dan
tujuan yang dirumuskan dan materi yang dipilih sesuai dengan kebutuhan
siswa.<br />
e. Tipe kegiatan tukar menukar informasi, negosiasi makna atau kegiatan lain yang bersifat riil.<br />
f. Peran guru fasilitator proses komunikasi, partisipan tugas dan
tes, penganalisis kebutuhan, konselor, dan manajer proses belajar.<br />
g. Peran siswa pemberi dan penerima, sehingga siswa tidak hanya menguasai bentuk bahasa, tapi juga bentuk dan maknanya.<br />
h. Peranan materi pendukung usaha meningkatkan kemahiran berbahasa dalam tindak komunikasi nyata.<br />
Prosedur-prosedur pembelajaran berdasarkan pendekatan komunikatif
lebih bersifat evolusioner daripada revolusioner. Adapun garis kegiatan
pembelajaran yang ditawarkan mereka adalah: penyajian dialog singkat,
pelatihan lisan dialog yang disajikan, penyajian tanya jawab, penelaah
dan pengkajian, penarikan simpulan, aktivitas interpretatif, aktivitas
produksi lisan, pemberian tugas, pelaksanaan evaluasi.<br />
<b>4) Pendekatan Integratif</b><br />
Pendekatan Integratif dapat dimaknakan sebagai pendekatan yang
menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses. Integratif terbagi
menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi
artinya beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya,
mendengarkan diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Menulis
diintegrasikan dengan berbicara dan membaca. Materi kebahasaan
diintegrasikan dengan keterampilan bahasa. Integratif antarbidang studi
merupakan pengintegrasian bahan dari beberapa bidang studi. Misalnya,
bahasa Indonesia dengan matematika atau dengan bidang studi lainnya.<br />
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, integratif interbidang studi
lebih banyak digunakan. Saat mengajarkan kalimat, guru tidak secara
langsung menyodorkan materi kalimat ke siswa tetapi diawali dengan
membaca atau yang lainnya. Perpindahannya diatur secara tipis. Bahkan,
guru yang pandai mengintegrasikan penyampaian materi dapat menyebabkan
siswa tidak merasakan perpindahan materi.<br />
Integratif sangat diharapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Pengintegrasiannya diaplikasikan sesuai dengan kompetensi dasar yang
perlu dimiliki siswa. Materi tidak dipisah-pisahkan. Materi ajar justru
merupakan kesatuan yang perlu dikemas secara menarik.<br />
<b> </b><br />
<b>2. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia</b><br />
<b> </b><br />
<b>1) Metode Audiolingual</b><br />
Metode audiolingual sangat mengutamakan <i>drill </i>(pengulangan).
Metode itu muncul karena terlalu lamanya waktu yang ditempuh dalam
belajar bahasa target. Padahal untuk kepentingan tertentu, perlu
penguasaan bahasa dengan cepat. Dalam audiolingual yang berdasarkan
pendekatan struktural itu, bahasa yang diajarkan dicurahkan pada lafal
kata, dan pelatihan pola-pola kalimat berkali-kali secara intensif. Guru
meminta siswa untuk mengulang-ulang sampai tidak ada kesalahan.<br />
Langkah-langkah yang biasanya dilakukan adalah (a) penyajian dialog
atau teks pendek yang dibacakan guru berulang-ulang dan siswa menyimak
tanpa melihat teks yang dibaca, (b) peniruan dan penghafalan teks itu
setiap kalimat secara serentak dan siswa menghafalkannya, (c) penyajian
kalimat dilatihkan dengan pengulangan, (d) dramatisasi dialog atau teks
yang dilatihkan kemudian siswa memperagakan di depan kelas, dan (e)
pembentukan kalimat lain yang sesuai dengan yang dilatihkan.<br />
<b>2) Metode Komunikatif</b><br />
Desain yang bermuatan komunikatif harus mencakup semua keterampilan
berbahasa. Setiap tujuan diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap
pembelajaran dispesifikkan ke dalam tujuan konkret yang merupakan produk
akhir. Sebuah produk di sini dimaksudkan sebagai sebuah informasi yang
dapat dipahami, ditulis, diutarakan, atau disajikan ke dalam
nonlinguistis. Sepucuk surat adalah sebuah produk. Demikian pula sebuah
perintah, pesan, laporan, atau peta, juga merupakan produk yang dapat
dilihat dan diamati. Dengan begitu, produk-produk tersebut dihasilkan
melalui penyelesaian tugas yang berhasil.<br />
Contohnya menyampaikan pesan kepada orang lain yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Tujuan itu dapat dipecah menjadi (a) memahami
pesan, (b) mengajukan pertanyaan untuk menghilangkan keraguan, (c)
mengajukan pertanyaan untuk memperoleh lebih banyak informasi, (d)
membuat catatan, (e) menyusun catatan secara logis, dan (f) menyampaikan
pesan secara lisan. Dengan begitu, untuk materi bahasan penyampaian
pesan saja, aktivitas komunikasi dapat terbangun secara menarik,
mendalam, dan membuat siswa lebih intensif.<br />
<b>3) Metode Produktif</b><br />
Metode produktif diarahkan pada berbicara dan menulis. Siswa harus
banyak berbicara atau menuangkan gagasannya. Dengan menggunakan metode
produktif diharapkan siswa dapat menuangkan gagasan yang terdapat dalam
pikirannya ke dalam keterampilan berbicara dan menulis secara runtun.
Semua gagasan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang
komunikatif. Yang dimaksud dengan komunikatif di sini adalah adanya
respon dari lawan bicara. Bila kita berbicara lawan bicara kita adalah
pendengar, bila kita menulis lawan bicara kita adalah pembaca.<br />
<b> </b><br />
<b>4) Metode Langsung</b><br />
Metode langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah
belajar yang langsung menggunakan bahasa secara intensif dalam
komunikasi. Tujuan metode langsung adalah penggunaan bahasa secara lisan
agar siswa dapat berkomunikasi secara alamiah seperti penggunaan bahasa
Indonesia di masyarakat. Siswa diberi latihan-latihan untuk
mengasosiasikan kalimat dengan artinya melalui demonstrasi, peragaan,
gerakan, serta mimik secara langsung.<br />
<b>5) Metode Partisipatori</b><br />
Metode pembelajaran partisipatori lebih menekankan keterlibatan siswa
secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar.
Siswa didudukkan sebagai subjek belajar. Dengan berpartisipasi aktif,
siswa dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bersifat sebagai pemandu
atau fasilitator.<br />
Dalam metode partisipatori siswa aktif, dinamis, dan berlaku sebagai
subjek. Namun, bukan berarti guru harus pasif, tetapi guru juga aktif
dalam memfasilitasi belajar siswa dengan suara, gambar, tulisan dinding,
dan sebagainya. Guru berperan sebagai pemandu yang penuh dengan
motivasi, pandai berperan sebagai moderator dan kreatif. Konteks siswa
menjadi tumpuan utama.<br />
<b>6) Metode Membaca</b><br />
Metode membaca bertujuan agar siswa mempunyai kemampuan memahami teks
bacaan yang diperlukan dalam belajar siswa. Berikut langkah-langkah
metode membaca:<br />
(1) pemberian kosakata dan istilah yang dianggap sukar dari guru ke
siswa. Hal ini diberikan dengan definisi dan contoh ke dalam kalimat<br />
(2) Penyajian bacaan di kelas. Bacaan dibaca dengan diam selama 10-15
menit (untuk mempercepat waktu, bacaan dapat diberikan sehari
sebelumnya)<br />
(3) Diskusi isi bacaan dapat melalui tanya jawab<br />
(4) Pembicaraan tata bahasa dilakukan dengan singkat. Hal itu dilakukan jika dipandang perlu oleh guru<br />
(5) Pembicaraan kosakata yang relevan<br />
(6) Pemberian tugas seperti mengarang (isinya relevan dengan bacaan)
atau membuat denah, skema, diagram, ikhtisar, rangkuman, dan sebagainya
yang berkaitan dengan isi bacaan.<br />
<b>7) Metode Tematik</b><br />
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran
diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan. Yang
perlu dipahami adalah bahwa tema bukanlah tujuan tetapi alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut harus diolah
dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer, konkret, dan
konseptual.<br />
Tema yang telah ditentukan haruslah diolah dengan perkembangan
lingkungan siswa yang terjadi saat ini. Begitu pula isi tema disajikan
secara kontemporer sehingga siswa senang. Apa yang terjadi sekarang di
lingkungan siswa juga harus terbahas dan terdiskusikan di kelas. Tema
tidak disajikan secara abstrak tetapi diberikan secara konkret. Semua
siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan logika yang
dipunyainya. Konsep-konsep dasar tidak terlepas. Siswa berangkat dari
konsep ke analisis atau dari analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan,
dan pemahaman.<br />
<b> </b><br />
<b>8 ) Metode Kuantum</b><br />
<i>Quantum Learning </i>(QL) merupakan metode pendekatan belajar
yang bertumpu dari metode Freire dan Lozanov. QL mengutamakan kecepatan
belajar dengan cara partisipatori peserta didik dalam melihat potensi
diri dalam kondisi penguasaan diri. Gaya belajar mengacu pada otak kanan
dan otak kiri menjadi ciri khas QL. Menurut QL bahwa proses belajar
mengajar adalah fenomena yang kompleks. Segala sesuatu dapat berarti
setiap kata, pikiran, tindakan, dan asosiasi, serta sejauh mana guru
mengubah lingkungan, presentasi, dan rancangan pengajaran maka sejauh
itulah proses belajar berlangsung. Hubungan dinamis dalam lingkungan
kelas merupakan landasan dan kerangka untuk belajar. Dengan begitu,
pembelajar dapat mememori, membaca, menulis, dan membuat peta pikiran
dengan cepat.<br />
<b>9) Metode Diskusi</b><br />
Diskusi adalah proses pembelajaran melalui interaksi dalam kelompok.
Setiap anggota kelompok saling bertukar ide tentang suatu isu dengan
tujuan untuk memecahkan suatu masalah,menjawab suatu pertanyaan,
menambah pengetahuan atau pemahaman, atau membuat suatu keputusan.
Apabila proses diskusi melibatkan seluruh anggota kelas, pembelajaran
dapat terjadi secara langsung dan bersifat <i>student centered </i>(berpusat pada siswa).<br />
Dikatakan pembelajaran langsung karena guru menentukan tujuan yang
harus dicapai melalui diskusi, mengontrol aktivitas siswa serta
menentukan fokus dan keberhasilan pembelajaran. Dikatakan berpusat
kepada siswa karena sebagian besar <i>input </i>pembelajaran berasal dari siswa, mereka belajar secara aktif dan<br />
meningkatkan belajar, serta mereka dapat menemukan hasil diskusi mereka.<br />
<b>10) Metode Kerja Kelompok Kecil (<i>Small-Group Work</i>)</b><br />
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kecil merupakan metode yang
banyak dianjurkan oleh para pendidik. Metode ini dapat dilakukan untuk
mengajarkan materi-materi khusus. Kerja kelompok kecil merupakan metode
pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa dituntut untuk memperoleh
pengetahunan sendiri melalui bekerja secara bersama-sama. Tugas guru
hanyalah memonitor apa yang dikerjakan siswa. Yang ingin diperolah
melalui kerja kelompok adalah kemampuan interaksi sosial, atau kemampuan
akademik atau mungkin juga keduanya.<br />
<b> </b><br />
<b>3. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia</b><br />
<b> </b><br />
<b>1) Strategi Pembelajaran Langsung (<i>Direct Instruction</i>)</b><br />
Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk teknik pembelajaran <i>ekspositoris</i>, atau teknik penyampaian semacam kuliah (sering juga digunakan istilah “<i>chalck and talk</i>”). Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (<i>teacher centered approach</i>).<br />
Dikatakan demikian, sebab dalam staretgi ini guru memegang peran yang
sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi
pembelajaran secara terstruktur. Diharapkan apa yang disampaikan itu
dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah
kemampuan akademik (<i>academic achievement</i>) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah dan demonstrasi merupakan bentuk-bentuk strategi pembelajaran langsung.<br />
<b>2) Strategi Pembelajaran <i>Cooperative Learning</i></b><br />
<i>Cooperative Learning </i>adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa
terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi
akademik yang spesifik sampai tuntas.<br />
Strategi pembelajaran <i>Cooperative Learning </i>mulai populer akhir-akhir ini. Melalui <i>Cooperative Learning </i>siswa
didorong untuk bekerja sama secara maksimal sesuai dengan keadaan
kelompoknya. Kerja sama di sini dimaksudkan setiap anggota kelompok
harus saling bantu. Yang cepat harus membantu yang lambat karena
penilaian akhir ditentukan oleh keberhasilan kelompok. Kegagalan
individu adalah kegagalan kelompok, dan sebaliknya keberhasilan individu
adalah keberhasilan kelompok. Oleh karena itu, setiap anggota harus
memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelompoknya.<br />
Beberapa penulis seperti Slavin, Johnson, & Johnson, mengatakan
ada komponen yang sangat penting dalam strategi pembelajaran <i>cooperative </i>yaitu kooperatif dalam mengerjakan tugas-tugas dan kooperatif dalam memberikan dorongan atau motivasi.<br />
Slavin, Abrani, dan Chambers (1996) berpendapat bahwa belajar melalui
kooperatif dapat dijelaskan dari beberapa perspektif, yaitu perspektif
sosial, perspektif perkembangan kognitif dan perspektif elaborasi
kognitif. Perspektif motivasi, artinya bahwa penghargaan yang diberikan
kepada kelompok memungkinkan setiap anggota kelompok akan saling
membantu. Dengan demikian keberhasilan setiap indivindu pada dasarnya
adalah keberhasilan kelompok. Hal semacam ini akan mendorong setiap
anggota kelompok untuk memperjuangkan keberhasilan kelompoknya.<br />
Perspektif sosial artinya bahwa melalui kooperatif setiap siswa akan
saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota
kelompok memperoleh keberhasilan. Bekerja secara tim dengan mengevaluasi
keberhasilan sendiri oleh kelompok, merupakan iklim yang bagus, karena
setiap anggota kelompok menginginkan semuanya memperoleh keberhasilan.<br />
Perspektif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya
interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa
untuk berpikir mengolah berbagai informasi. Elaborasi kognitif, artinya
bahwa setiap siswa akan berusaha untuk memahami dan menimba informasi
untuk menambah pengetahuan kognitifnya.<br />
<b>3) Strategi Pembelajaran <i>Problem Solving</i></b><br />
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan
masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah
adalah mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan
memecahkan soal-soal matematika. Sedangkan strategi pembelajaran
pemecahan masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami dan
menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan
masalah. Dengan demikian perbedaan keduanya terletak pada kedudukan
pemecahan masalah itu. Mengajar memecahkan masalah berarti pemecahan
masalah itu sebagai isi atau <i>content </i>dari pelajaran, sedangkan
pemecahan masalah adalah sebagai suatu strategi. Jadi, kedudukan
pemecahan masalah hanya sebagai suatu alat saja untuk memahami materi
pembelajaran.<br />
Ada beberapa ciri strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah, <i>pertama</i>, siswa bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil; <i>kedua</i>,
pembelajaran ditekankan kepada materi pelajaran yang mendukung
persoalan-persoalan untuk dipecahkan dan lebih disukai persoalan yang
banyak kemungkinan cara pemecahanya; <i>ketiga</i>, siswa menggunakan banyak pendekatan dalam belajar; <i>keempat</i>, hasil dari pemecahan masalah adalah tukar pendapat (<i>sharing</i>) di antara semua siswa.<br />
<b> </b><br />
<b>4) Strategi Mengulang</b><br />
Strategi mengulang sederhana digunakan untuk sekedar membaca ulang
materi tertentu untuk menghafal saja. Contoh lain dari strategi
sederhana adalah menghafal nomor telepon, arah tempat, waktu tertentu,
daftar belanjaan, dan sebagainya. Memori yang sudah ada di pikiran
dimunculkan kembali untuk kepentingan jangka pendek, seketika, dan
sederhana.<br />
Penyerapan bahan belajar yang lebih kompleks memerlukan strategi
mengulang kompleks. Menggarisbawahi ide-ide kunci, membuat catatan
pinggir, dan menuliskan kembali inti informasi yang telah diterima
merupakan bagian dari mengulang kompleks. Strategi tersebut tentunya
perlu diajarkan ke siswa agar terbiasa dengan cara demikian.<br />
<b>5) Strategi Elaborasi</b><br />
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga
informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi,
pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih memberikan kepastian.
Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi baru dari memori di
otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan
hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang pernah ada.<br />
Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi,
dan PQ4R. Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan
antara informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang
didapat melalui proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan
ide baru dari percampuran dua informasi itu. Analogi merupakan cara
belajar dengan pembandingan yang dibuat untuk menunjukkan persamaan
antara ciri pokok benda atau ide, misalnya otak kiri mirip dengan
komputer yang menerima dan menyimpan informasi. P4QR merupakan strategi
yang digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. P4QR
singkatan dar Preview (membaca selintas dengan cepat), Question
(bertanya), dan 4R singkatan dari read, reflect, recite, dan review atau
membaca, merefleksi, menanyakan pada diri sendiri, dan mengulang secara
menyeluruh. Strategi PQ4R merupakan strategi belajar elaborasi yang
terbukti efektif dalam membantu siswa menghafal informasi bacaan.<br />
<b>6) Strategi Organisasi</b><br />
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan
bahan-bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi
organisasi terdiri atas pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi
subset yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai
pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan informasi
yang lebih besar.<br />
Bentuk strategi organisasi adalah Outlining, yakni membuat garis
besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik atau ide dengan
beberapa ide utama. Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan konsep,
dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining. Mnemonics membentuk
kategori khusus dan secara teknis dapat diklasifikasikan sebagai satu
strategi, elaborasi atau organisasi. Mnemonics membantu dengan membentuk
asosiasi yang secara alamiah tidak ada yang membantu mengorganisasikan
informasi menjadi memori kerja. Strategi Mnemonics terdiri atas
pemotongan, akronim, dan kata berkait.<br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b>PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA</b><br />
<b> </b><br />
<b>A. Metode yang Sesuai dengan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia</b> <b> </b><br />
<b>1. </b><b>Metode yang Sesuai dengan Materi Pembelajaran Mendengarkan di SD</b><br />
<b> </b><br />
Belajar berbahasa dimulai dengan mendengarkan, coba perhatikan
bagaimana anak kecil belajar bahasa ibunya. Mula-mula yang bersangkutan
banyak mendengar rangkaian bunyi bahasa. Bunyi bahasa itu dikaitkan
dengan makna. Setelah banyak mendengarkan ia mulai meniru ucapan-ucapan
yang pernah didengarnya dan kemudian mencoba menerapkannya dalam
pembicaraan. Proses mendengarkan, mengartikan makna, dan mempraktikkan
bunyi bahasa itu dilakukannya berulang-ulang sampai akhirnya yang
bersangkutan lancer berbicara.<br />
Melalui proses mendengarkan, orang dapat menguasai pengucapan fonem,
kosakata, dan kalimat. Pemahaman terhadap fonem, kata, dan kalimat ini
sangat membantu yang bersangkutan dalam kegiatan berbicara, membaca, dan
menulis. Petunjuk-petunjuk dalam belajar berbicara, membaca, atau
menulis selalu disampaikan melalui bahasa lisan. Ini berarti bahwa
keterampilan mendengarkan memang benar-benar menunjang keterampilan
berbicara, membaca, dan menulis.<br />
Berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia di SD untuk materi pembelajaran <i>mendengarkan </i>siswa
diharapkan mampu: mendengarkan dongeng, wacana lisan tentang deskripsi
benda, teks pendek, puisi anak lisan, pesan pendek, cerita anak, cerita
teks drama, petunjuk denah, pengumuman, pembacaan pantun, narasumber,
cerita rakyat, cerpen anak, dan berita (Permendiknas No. 22 th. 2006
tentang Standar Isi, 319-330).<br />
Guru bahasa Indonesia di SD harus berupaya agar pengajaran
mendengarkan disenangi oleh siswa. Hal ini dapat terlaksana apabila guru
benar-benar menguasai materi dan cara atau metode pengajaran
mendengarkan. Khusus dalam metode pengajaran mendengarkan tersebut guru
harus mengenal, memahami, menghayati, serta dapat mempraktikkan berbagai
cara pengajaran mendengarkan. Metode pengajaran mendengarkan yang dapat
diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia di SD antara lain:<br />
a. Metode Audiolingual;<br />
b. Metode Komunikatif;<br />
c. Metode Integratif.<br />
Dari metode di atas ada beberapa teknik pembelajaran mendengarkan yang dapat diterapkan di SD, antara lain:<br />
<b>a) Mendengarkan Cerita</b><br />
<i>Tujuan: </i>Siswa dapat memaknai dengan cermat, cepat, dan tepat
tentang cerita yang didengarnya. Siswa mendengarkan cerita yang diputar
atau dilisankan.<br />
<i>Alat yang digunakan: </i>Kaset cerita dan tape recorder. (Kegiatan teknik pembelajaran ini dapat dilaksanakan secara persorangan maupun kelompok)<br />
<i>Cara pelaksanaan: </i>(1) guru memberikan pengantar singkat
tentang pelaksanaan teknik pembelajaran hari itu, (2) putarkanlah kaset
cerita yang cocok dengan siswa, (3) siswa mendengarkan cerita yang
diputar tersebut, (4) siswa secara berkelompok mengidentifikasikan
cerita berdasarkan tempat, pelaku (siapa dengan siapa), waktu, tentang
apa, mengapa, bagaimana, dan bermakna apa, (5) siswa mendiskusikan hasil
identifikasi ke dalam kelompok, (6) siswa melaporkan hasil diskusi
tersebut di depan kelas dan kelompok lain memberikan penilaian, (7)
siswa menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran yang mereka lakukan pada
hari itu.<br />
<b>b) Mendengarkan Berantai</b><br />
<i>Tujuan: </i>Siswa dapat memahami informasi yang dibisikkan oleh
temannya dengan cermat, cepat, dan tepat. Siswa mendengarkan informasi
yang disampaikan teman kemudian menyampaikan informasi yang didengar ke
teman sebelahnya secara berantai dalam kelompok.<br />
<i>Alat yang digunakan: </i>Catatan informasi singkat, panjang, dan
tidak beraturan (ada tiga catatan informasi yang direkayasa). (Kegiatan
teknik pembelajaran ini dapat dilaksanakan secara kelompok)<br />
<i>Cara pelaksanaan: </i>(1) guru memberikan pengantar singkat
tentang pelaksanaan teknik pembelajaran hari itu, (2) siswa dibagi ke
dalam beberapa kelompok dengan anggota per kelompok sama jumlahnya, (3)
siswa dalam kelompok diatur dengan berjajar ke samping atau ke belakang,
(4) setelah posisi siswa sesuai dengan yang diharapkan, guru memanggil
siswa yang paling depan atau paling kanan/kiri untuk membaca catatan
informasi yang ditunjukkan guru secara rahasia, (5) siswa yang menerima
informasi tersebut secara cepat membisikkan informasi ke teman
belakangnya atau sampingnya (berdasarkan posisi kelompok), (6) secara
berantai siswa membisikkan ke teman berikutnya secara bergantian, (7)
siswa yang paling belakang mengucapkan dengan keras informasi yang
diterimanya dari teman depannya, (8) siswa depan mencocokkan dengan
informasi yang asli (9) berikutnya, guru dapat mengulang dengan
informasi yang berjenis-jenis (beberapa informasi) ke dalam satu
kelompok secara bertahap, (10) siswa menyimpulkan tentang kegiatan yang
baru mereka laksanakan dan merefleksi pembelajaran yang mereka lakukan
pada hari itu. <b> </b><br />
<b>2. </b><b>Metode yang Sesuai dengan Materi Pembelajaran Berbicara di SD</b><br />
<b> </b><br />
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dihadapkan dengan berbagai
kegiatan yang menuntut keterampilan berbicara. Dialog dalam lingkungan
keluarga antara anak dan orang tua, antara ayah dan ibu antara
anak-anak, menuntut keterampilan berbicara. Di luar lingkungan keluarga
juga terjadi percakapan, diskusi, di antara teman dengan teman, tetangga
dengan tetangga, kawan sepermainan, rekan sekerja, teman satu sekolah,
dan sebagainya. Dari semua situasi di atas dituntut keterampilan
berbicara setiap individu yang ikut berpartisipasi. Sebagai anggota
masyarakat setiap individu dituntut terampil berkomunikasi. Terampil
menyatakan pikiran, gagasan, ide, perasaan, dan pikiran. Juga individu
itu terampil pula menangkap informasi yang diterimanya. Kesimpulannya
setiap individu harus terampil menyampaikan informasi dan terampil pula
menerima informasi.<br />
Berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia di SD untuk materi pembelajaran <i>berbicara </i>siswa
diharapkan mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara
lisan dengan: perkenalan, tegur sapa, pengenalan benda, fungsi anggota
tubuh, deklamasi, gambar, percakapan sederhana, dongeng, kegiatan
bertanya, bercerita, mendeskripsikan benda, memberikan tanggapan/saran,
bertelepon, mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah, petunjuk
penggunaan suatu alat, berbalas pantun, menceritakan hasil pengamatan,
berwawancara, diskusi, bermain drama, berpidato, melaporkan isi buku,
dan baca puisi (Permendiknas No. 22 th. 2006 tentang Standar Isi,
319-330).<br />
Pengajaran berbicara di SD harus dilaksanakan sebaik-baiknya melalui
materi pokok yang ada. Karena itu guru bahasa Indonesia di SD harus
mengenal, mengetahui, menghayati dan dapat menerapkan berbagai metode,
teknik atau cara mengajarkan keterampilan berbicara, sehingga pengajaran
berbicara menarik, merangsang, bervariasi, dan menimbulkan minat
belajar berbicara bagi siswa. Metode pengajaran berbicara yang dapat
diterapkan untuk pembelajaran bahasa Indonesia di SD antara lain:<br />
a. Metode Audiolingual;<br />
b. Metode Produktif;<br />
c. Metode Langsung;<br />
d. Metode Komunikatif;<br />
e. Metode Integratif;<br />
f. Metode Partisipatori.<br />
Dari metode di atas ada beberapa teknik pembelajaran berbicara yang dapat diterapkan di SD, antara lain:<br />
<b>a) Bermain Peran</b><br />
<i>Tujuan: </i>Siswa dapat memerankan tokoh tertentu dengan ucapan
yang tepat. Siswa menirukan gaya tokoh yang diidentifikasikan dengan
ucapan yang mirip atau sama.<br />
<i>Alat yang diperlukan: </i>Lembar folio kosong. (Kegiatan dilakukan secara perorangan).<br />
<i>Cara menerapkan: </i>(1) guru memberikan penjelasan singkat
tentang kegiatan hari itu, (2) siswa membagi diri ke dalam kelompok, (3)
siswa mengidentifikasikan tokoh yang akan diperankan, (4) siswa
memerankan tokoh di depan kelompok lain, (5) kelompok lain memberi
komentar tentang peran dari anggota kelompok lain, (6) guru
merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.<br />
<b>b) Cerita Berangkai</b><br />
<i>Tujuan: </i>Siswa dapat melanjutkan cerita yang disampaikan
temannya dengan tepat dan dalam lingkup topik yang sama. Satu kelompok
(5 orang) berdiri di depan kelas kemudian bercerita tentang topik
tertentu yang diawali dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri.<br />
<i>Alat yang diperlukan: </i>Buku catatan (Kegiatan dilakukan secara perorangan).<br />
<i>Cara menerapkan: </i>(1) guru memberikan penjelasan singkat
tentang kegiatan hari itu, (2) siswa membagi kelompok, (3) kelompok
menentukan topik yang akan dibawakan di depan kelas, (4) siswa bercerita
secara berangkai di depan kelas, (5) kelompok lain memberi komentar
tentang cerita berangkai temannya, (6) guru merefleksikan hasil
pembelajaran hari itu.<br />
<b>c) Menerangkan Obat/Makanan/Minuman/Benda Lainnya</b><br />
<i>Tujuan: </i>Siswa dapat menjelaskan sesuatu secara runtut dan
benar. Siswa menerangkan sebuah benda yang sudah mereka kenal. Dalam
waktu singkat mereka menerangkan mengenai karakter benda tersebut. Benda
dapat berupa minuman, obat-obatan, makanan, tas, sepatu, dan lain-lain.<br />
<i>Alat yang diperlukan: </i>Botol obat, botol minuman, makanan instant, tas, bolpoint, dan lain-lain. (Kegiatan dilakukan secara kelompok).<br />
<i>Cara menerapkan: </i>(1) guru memberikan penjelasan singkat
tentang kegiatan hari itu, (2) siswa mengambil benda yang mereka kenal,
(3) dalam waktu dua menit, secara bergantian siswa menerangkan
karakteristik benda yang mereka bawa ke dalam kelompok, (4) siswa lain
memberi komentar tentang penjelasan temannya, (50 siswa merefleksikan
proses pembelajaran yang mereka alami, (6) guru merefleksikan hasil
pembelajaran hari itu.<br />
<b>3. Metode yang Sesuai dengan Materi Pembelajaran Membaca di SD</b><br />
Pengembangan keterampilan membaca pertama-tama dibebankan kepada guru
bahasa Indonesia SD. Melalui pengajaran bahasa Indonesia, guru harus
mengarahkan siswanya agar dapat:<br />
a. membaca atau melek huruf<br />
b. memahami pengertian dan peranan membaca<br />
c. memahami teori dasar membaca<br />
d. memiliki minat baca<br />
e. memiliki keterampilan membaca<br />
Berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia di SD untuk materi pembelajaran <i>membaca </i>siswa
diharapkan mampu: memahami teks dengan membaca nyaring, membaca lancar,
membaca puisi anak, membaca dalam hati, membaca intensif, membaca
dongeng, memahami teks dengan membaca intensif (150-200 kata), membaca
puisi, memahami teks agak panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian,
makna kata dalam kamus/ensiklopedi, membaca pantun, membaca teks
percakapan, membaca cepat 75 kata/menit, membaca sekilas, membaca
memindai, membaca cerita anak, dan membaca teks drama (Permendiknas No.
22 th. 2006 tentang Standar Isi, 319-330).<br />
Guru harus berupaya agar pengajaran membaca disukai oleh siswa. Hal
ini dapat terlaksana apabila guru telah menguasai materi dan cara
penyampaian materi. Dalam segi penyampaian materi guru harus sudah
mengenal, memahami, menghayati, dan dapat menerapkan berbagai metode
pengajaran membaca. Metode pengajaran membaca yang dapat diterapkan
untuk pembelajaran bahasa Indonesia di SD antara lain:<br />
a. Metode Membaca<br />
b. Metode Komunikatif<br />
c. Metode Integratif<br />
d. Metode Tematik<br />
e. Metode Kuantum<br />
f. Metode Partisipatori<br />
Dari metode di atas ada beberapa teknik pembelajaran membaca yang dapat diterapkan di SD, antara lain:<br />
<b>a) Mengubah Bacaan ke dalam Gambar</b><br />
<i>Tujuan: </i>Siswa dapat memaknai bacaan dengan cara membuat
gambar menurut persepsinya. Siswa membaca sebuah bacaan. Kemudian, siswa
membuat gambar yang dapat menampung isi bacaan.<br />
<i>Alat yang digunakan: </i>Teks bacaan dan alat tulis menulis. (Kegiatan tersebut dapat dilakukan perseorangan maupun kelompok).<br />
<i>Cara menerapkan: </i>(1) guru memberikan pengantar mengenai
teknik pembelajaran mengubah bacaan ke dalam gambar, (2) guru membagikan
teks bacaan kepada masing-masing siswa, (3) siswa mulai membaca,
setelah itu langsung menuangkan ke dalam gambar, (4) siswa memberikan
makna gambar tersebut, (5) siswa mempresentasikan hasil pemaknaan yang
mereka buat, (6) siswa lain mengomentari presentasi temannya, (7) guru
memberikan refleksi hasil pembelajaran hari itu.<br />
<b>b) Membaca Bergantian</b><br />
<i>Tujuan: </i>Tujuan teknik pembelajaran <i>membaca bergantian </i>adalah
agar siswa dapat membaca bersuara sesuai dengan intonasi dan lafal
dengan tepat. Siswa dengan bersuara membaca tiap paragraf secara
bergantian dengan pasangannya.<br />
<i>Alat yang diperlukan: </i>Teks bacaan. (Kegiatan ini dilakukan secara berpasangan).<br />
<i>Cara menerapkan: </i>(1) guru memberikan penjelasan singkat
tentang pembelajaran hari itu, (2) guru mengajak siswa untuk
berpasangan, (3) siswa membuka buku bacaan dan membaca pada bab yang
sudah ditentukan dengan bersuara, (4) siswa (pasangannya) menyimak dan
memberikan penilaian kepada pasangannya yang sedang membaca, (5) siswa
saling berdiskusi mengenai kekurangan masing-masing baik intonasi dan
lafal dalam membaca, (6) siswa mengomentari hasil pembelajaran tersebut,
(7) guru merefleksikan kegiatan hari itu.<br />
<b>c) Membaca Memindai</b><br />
<i>Tujuan: </i>Siswa dapat menemukan secara cepat kata, nomor,
lambang, dan apa saja yang dibutuhkan dari daftar panjang, pengumuman,
iklan, daftar telepon, dan nomor acak. Siswa dalam melakukan kegiatan
membaca disuruh menemukan nomor, gambar, atau kata yang dianggap
penting.<br />
<i>Alat yang digunakan: </i>Daftar kata, nomor, gambar, atau simbol. (Kegiatan dilakukan secara perorangan).<br />
<i>Cara menerapkan: </i>(1) guru memberikan sedikit pengantar
tentang teknik membaca memindai, (2) guru memberikan daftar kata, nomor,
atau simbol (pilih salah satu), (3) siswa mengidentifikasi daftar
sambil memberi tanda garis bawah pada yang dianggap penting berdasarkan
pertanyaan yang diberikan, misalnya <i>cari nomor telepon 4266532, </i>(4)
siswa melaporkan hasilnya di depan kelas, (5) siswa lain mengomentari
hasil presentasi temannya, (6) guru merefleksikan hasil pembelajaran
hari itu.<br />
<b>d) Membaca Ekstensif</b><br />
<i>Tujuan: </i>Siswa dapat mengintegrasikan isi bacaan dari
berbagai bacaan dalam topik yang sama. Siswa menjelaskan inti bacaan
menurut persepsinya masingmasing setelah membaca topik yang sama dari
berbagai bacaan (koran, majalah, buku teks, dan buku pengetahuan tentang
topik yang sama).<br />
<i>Alat yang digunakan: </i>Berbagai macam bacaan yang berbeda-beda dalam topic yang sama.<br />
<i>Cara menerapkannya: </i>(1) guru memberikan penjelasan mengenai
teknik pembelajaran membaca ekstensif, (2) guru memberikan masing-masing
siswa bacaan dengan topik yang sama, antara siswa yang satu dengan yang
lain tetapi berbeda sumber (ada yang dari koran, majalah, dsb), (3)
dalam waktu tertentu bacaan secara bergilir saling dipertukarkan, (4)
siswa memberikan penjelasan inti dari masing-masing bacaan yang mereka
baca, (5) siswa lain memberikan tanggapan mengenai penjelasan temannya,
(6) guru memberikan refleksi kegiatan hari itu.<br />
<b> </b><br />
<b>4. Metode yang Sesuai dengan Materi Pembelajaran Menulis di SD</b><br />
Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa kegiatan menulis paling
kecil bila dibandingkan dengan kegiatan menyimak, berbicara, atau
membaca. Urutan anak-anak yang belajar berbahasa selalu mulai menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Dalam literatur pengajaran bahasa pun
urutan keempat keterampilan selalu ditulis menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis.<br />
Walaupun posisi menulis selalu di belakang tidak berarti peranan
menulis juga di belakang atau kecil. Berbagai aktivitas orang terpelajar
menunjukkan bahwa peranan menulis cukup penting dalam kehidupan manusia
modern. Di sekolah pihak yang paling berkompeten menumbuhkan
keterampilan menulis itu adalah guru bahasa Indonesia. Mereka harus
melatih anak didiknya agar terampil menulis. Lebih-lebih guru bahasa
Indonesia di SD harus dapat menumbuhkan keterampilan menulis ini pada
setiap siswa.<br />
Berdasarkan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia di SD untuk materi pembelajaran <i>menulis </i>siswa
diharapkan mampu: menulis permulaan dengan menjiplak, menebalkan,
mencontoh, melengkapi. Menyalin huruf tegak bersambung melalui kegiatan
dikte. Menyalin melalui kegiatan melengkapi cerita dan dikte.
Mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak. Mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi dalam
karangan sederhana dan puisi. Menulis dalam bentuk percakapan, petunjuk,
cerita, dan surat. Menulis pengalaman secara tertulis dalam bentuk
karangan, surat undangan, dan dialog tertulis bentuk ringkasan, laporan,
dan puisi bebas informasi secara tertulis dalam bentuk formulir,
ringkasan, dialog, dan parafrase naskah pidato dan surat resmi
(Permendiknas No. 22 th. 2006 tentang Standar Isi, 319-330).<br />
Guru harus berupaya agar pengajaran menulis disukai oleh siswa. Hal
ini dapat terlaksana apabila guru telah menguasai materi dan cara
penyampaian materi. Dalam segi penyampaian materi guru harus sudah
mengenal, memahami, menghayati, dan dapat menerapkan berbagai metode
pengajaran menulis. Metode pengajaran menulis yang dapat diterapkan
untuk pembelajaran bahasa Indonesia di SD antara lain:<br />
a. Metode Produktif<br />
b. Metode Komunikatif<br />
c. Metode Integratif<br />
d. Metode Tematik<br />
e. Metode Kuantum<br />
f. Metode Partisipatori<br />
g. Metode Konstruktif.<br />
Dari metode di atas ada beberapa teknik pembelajaran berbicara yang dapat diterapkan di SD, antara lain:<br />
<b>a) Menulis dari Gambar</b><br />
Teknik pembelajaran menulis dari gambar bertujuan agar siswa dapat
menulis dengan cepat berdasarkan gambar yang dilihat. Misalnya, guru
menunjukkan gambar kebakaran yang melanda sebuah desa. Dari gambar
tersebut siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan
gambar. Alat yang dibutuhkan adalah gambar-gambar yang bervariasi
sesuai dengan tema pembelajaran, yang berukuran sama dengan kalender
besar. Teknik ini dapat dijalankan secara persorangan maupun secara
kelompok.<br />
<i>Cara menerapkan: </i>(1) guru menyampaikan pengantar, (2) guru
menempelkan beberapa gambar di depan kelas, (3) setelah siswa melihat
gambar tersebut, siswa mulai mengidentifikasi gambar dan dari
identifikasi itu siswa membuat tulisan secara runtut dan logis, (4) guru
bertanya kepada siswa tentang alas an tulisan yang dibuatnya, dan (5)
guru merefleksikan pembelajaran tersebut. Upayakan gambar yang disajikan
sesuai dengan tema pembelajaran yang dipelajari pada minggu itu. Guru
dapat memilih gambar yang cocok dengan karakteristik kelas. Gambar yang
telah digunakan siswa dapat ditarik kembali untuk bahan pembelajaran
berikutnya.<br />
<b>b) Menulis Objek Langsung</b><br />
<i>Tujuan: </i>Agar siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan
objek yang dilihat. Guru menunjukkan objek kepada siswa di depan kelas,
misal boneka, vas bunga, mobil-mobilan, dan lain-lain. Dari objek
tersebut siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarka
objek yang dilihatnya. Alat yang dibutuhkan adalah objek-objek yang
bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran. Teknik ini dapat dijalankan
secara perseorangan maupun secara berkelompok.<br />
<i>Cara menerapkan: </i>(1) guru menyampaikan pengantar, (2) guru
memajang beberapa objek di depan kelas, (3) setelah siswa melihat objek
tersebut, siswa mulai mengidentifikasi objek, (4) siswa membuat tulisan
secara runtut dan logis, (5) guru bertanya kepada siswa tentang alasan
tulisan yang dibuatnya, dan (6) guru merefleksikan pembelajaran
tersebut.<br />
<b>c) Pembandingan Objek Langsung</b><br />
Teknik pembelajaran ini <i>bertujuan </i>agar siswa dapat menulis
perbandingan berdasarkan objek yang dilihat. Misalnya, guru menunjukkan
dua benda (objek) yang sama tetapi berbeda bentuk, warna, fungsi, dan
lain-lain. Siswa menulis dengan cara membandingkan dua objek yang telah
diidentifikaikannya. Dari objek tersebut siswa dapat membuat tulisan
secara runtut dan logis berdasarkan objek yang dilihat.<br />
<i>Alat yang dibutuhkan </i>adalah benda-benda yang bervariasi sesuai denga tema pembelajaran. Teknik ini dapat dijalankan baik perorangan maupun kelompok.<br />
<i>Cara menerapkan: </i>(1) Guru menyampaikan pengantar, (2) guru
memajang dua benda (objek) yang sama namun lain warna, fungsi, bentuk,
dan lain-lain di depan kelas, (3) setelah siswa melihat objek tersebut,
siswa mulai mengidentifikasi objek, (4) siswa menulis perbandingan
secara runtut dan logis, (5) guru bertanya kepada siswa tentang alasan
tulisan yang dibuatnya. (6) guru merefleksikan pembelajaran tersebut.<br />
<b>d) Meneruskan Tulisan</b><br />
Dari teknik pembelajaran meneruskan tulisan, diperoleh kemampuan
siswa dalam melengkapi ide atau gagasan secara baik dalam sebuah tulisan
melalui penambahan beberapa paragraf. Dalam proses melengkapi tersebut,
siswa berada dalam kondisi senang, ceria, dan penuh dengan tantangan
dalam komunitas belajar yang kompetitif.<br />
<i>Alat yang digunakan </i>adalah lembaran fotokopi tulisan yang
belum selesai gagasannya, (tulisan tersebut semestinya 10 paragraf
tetapi yang 3 paragraf terakhir dibuang) kemudian siswa menambahkan
paragraf sesuai dengan idenya. Fotokopi sesuai dengan jumlah siswa.
Pelaksanaan teknik ini dapat berupa persorangan atau kelompok.<br />
Biasakan sebelum memulai, siswa dikondisikan melalui kegiatan
persepsi lewat berbagai cara, misalnya nyanyian, puisi, permainan, dan
gerakan. Dalam pelaksanaan teknik ini (1) guru memberikan persepsi atau
pengantar, (2) bagi kelompok (kalau penerapannya dalam kelompok), (3)
guru memberikan rambu-rambu pelaksanaan, (4) guru memberikan lembar
fotokopi kepada siswa, (5) setelah diberi waktu dan aba-aba, siswa
mengerjakan tugas berupa meneruskan tulisan yang belum selesai dengan
idenya sendiri, (6) setelah waktu yang diberikan habis, siswa melaporkan
hasilnya di depan kelas, (7) guru bertanya kepada siswa alasan tulisan
tersebut, dan (8) guru merefleksikan hasil kegiatan tersebut.<br />
<b>B. Penerapan Metode dalam Menyusun Rancangan Pembelajaran Bahasa Indonesia</b><br />
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007
tentang Standar Proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah,
dinyatakan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.<br />
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP terdiri dari: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran
(pendahuluan, inti, penutup), penutup, dan penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar.<br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b>Contoh</b><br />
<b>RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN</b><br />
<b> </b><br />
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia<br />
Kelas : V<br />
Semester : 1<br />
Waktu : 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)<br />
Topik : Cerita Rakyat Tanah Gayo<br />
<b> </b><br />
<b>A. Standar Kompetensi</b><br />
Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan<br />
<b> </b><br />
<b>B. Kompetensi Dasar</b><br />
Mengidentifikasi unsur cerita tentang cerita rakyat yang didengarnya.<br />
<b> </b><br />
<b>C. Indikator</b><br />
Setelah mempelajari topik ini siswa diharapkan dapat:<br />
1. Menentukan tema cerita Putri Pukes.<br />
2. Menentukan amanat cerita Putri Pukes.<br />
3. Menyebutkan tokoh-tokoh cerita dalam cerita rakyat Putri Pukes.<br />
4. Menyebutkan setting cerita (setting tempat dan setting waktu) dalam cerita Putri Pukes.<br />
5. Menuliskan kembali isi cerita Putri Pukes dengan kata-kata sendiri.<br />
<b>D. Pendekatan/Metode Pembelajaran:</b><br />
<b>Pendekatan : Kontekstual</b><br />
<b>Metode </b>: Audiolingual, Integratif, dan Diskusi<br />
<b> </b><br />
<b>E. Materi Pembelajaran</b><br />
<b>1) Ringkasan Cerita Putri Pukes</b><br />
<i>Tersebutlah di Tanah Gayo seorang putri yang bernama Pukes. Putri
ini lazim disapa Putri Pukes. Putri Pukes sejak kecil hidup bahagia
bersama kedua orang tuanya di sebuah rumah adat gayo. Ketika menginjak
usia dewasa, Putri Pukes telah menjadi gadis yang cantik jelita,
bertabiat santun, dan penuh pengabdian kepada kedua orang tuanya. Sebuah
keluarga di kampong tetangga mendengar berita tentang Putri Pukes dan
dia berniat melamar Putri Pukes untuk menjadi menantunya. Putri Pukes
akan dikawinkannya dengan putranya Banta Keumari. Datanglah utusan ke
rumah orang tua Putri Pukes untuk melamar sang gadis. Singkat cerita,
lamaran diterima dan waktu acara pernikahan pun sudah ditetapkan.</i><br />
Tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Pesta meriah ala Tanah Gayo pun
berlangsung. Tetamu datang dari berbagai penjuru desa. Tidak lupa pula
ditampilkan Tari Guel, Tari Reusam Beurume, dan Tari Putroe Bungsu.
Semua tamu merasa terhibur. Acara pesta berlangsung tiga hari tiga
malam. Esoknya adalah hari yang bersejarah bagi Putri Pukes. Ia harus
rela berpisah dengan kedua orang tuanya, sanak saudaranya, handai tolan,
dan rumahnya tercinta tempat ia mengukir kasih mesra bersama ayah bunda
dan adikadiknya.<br />
<i>Ia harus rela pula berpisah dengan tepian air tempat ia bermandi
sejak kecil hingga ia dewasa. Semua itu harus ia tinggalkan. Putri Pukes
akan mengiringi suaminya hidup bersama mertua di kampung suaminya.
Sulit ia bayangkan kapan ia akan dapat kembali lagi ke kampung
halamannya tercinta. Memang adat negerinya sudah demikian adanya.</i><br />
Ketika akan berangkat meninggalkan rumahnya, ibundanya berpesan,
“Wahai anakku Putri Pukes. Kini engkau telah dewasa, engkau telah
bersuami. Kami telah mendidikmu dengan segenap kemampuan yang ada. Kini
tempuhlah hidupmu dan jadilah dirimu sendiri. Kemesraan yang pernah ada
antara kita kini akan berganti dengan kemesraan dalam bentuk yang lain.
Dengarlah kata-kata suamimu dan berbaktilah padanya sebagaimana layaknya
seorang istri.<br />
<i>Janganlah engkau pernah bermasam muka pada suamimu. Semoga engkau
menemukan kebahagiaan dalam hidupmu anakku! Satu lagi pesanku, “Setelah
meninggalkan rumah ini jangan sekalipun engkau menoleh ke belakang.
Teruslah berjalan ke kampong suamimu.</i><br />
<i>Di tengah perjalanan batas antara kampungnya dan kampung
suaminya, kerinduan Putri Pukes tak terbendung lagi. Tanpa sadar ia
menoleh ke belakang. Tampak olehnya sayup-sayup atap rumahnya dan tampak
pula sepintas pohon Alpukat bergoyang bersama angin. Namun, tanpa
diduga tiba-tiba langit kelam, hujan turun disertai petir yang
menggelegar. Putri Pukes dan suaminya terkesima. Setelah cuaca
bersahabat kembali, Putri Pukes dan suaminya telah menjadi batu dan
hingga kini batu tersebut dapat dijumpai di daerah perbatasan Kota
Takengon menuju Bintang.</i><br />
<b>(</b>Penulis: <b>Teuku Alamsyah)</b><br />
<b>2) Kaidah Penggunaan Tanda Baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik dua)</b><br />
Tanda baca berupa tanda titik, tanda koma harus digunakan sesuai dengan<br />
aturan yang telah ditetapkan dalam kaidah EYD.<br />
Contoh:<br />
• Cerita itu sangat menarik.<br />
• Kita harus patuh, sayang, dan berbakti kepada kedua orang tua.<br />
<b>3) Struktur kalimat bahasa Indonesia</b><br />
Contoh:<br />
• Putri Pukes menceritakan tentang keadaan kampung halamannya.<br />
Kalimat tersebut tergolong sebagai kalimat yang salah strukturnya. Kalimat<br />
tersebut dapat diperbaiki sebagai berikut.<br />
• Putri Pukes bercerita tentang keadaan kampung halamannya.<br />
• Putri Pukes menceritakan keadaan kampung halamannya.<br />
<b> </b><br />
<b>F. Langkah-langkah Pembelajaran</b><br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="height: 735px; width: 526px;">
<tbody>
<tr>
<td valign="top" width="130">1. Kegiatan Awal
<b> </b></td>
<td valign="top" width="425">Memperkenalkan gambaran umum pembelajaran: Mendata Cerita Rakyat di NAD
Membentuk kelompok:<br />
• Setiap siswa diminta memilih salah satu potongan karton manila
dengan warna yang disenanginya. Potongan-potongan kertas manila diisi
dalam sebuah kotak dan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa.<br />
• Potongan karton manila yang telah dipilih tidak boleh diperlihatkan kepada teman sekelas.<br />
• Setelah semua siswa mendapat potongan-potongan karton manila,
mereka diminta mencari teman yang memilih potongan karton manila
dengan warna yang sama.<br />
• Setiap siswa diminta duduk sekelompok dengan teman yang memilih potongan karton manila dengan warna yang sama.<br />
<b> </b></td>
<td valign="top" width="94"><b>15 menit</b></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">2. Kegiatan Inti
<b> </b></td>
<td valign="top" width="425">• Mendengarkan cerita Putri Pukes yang diceritakan oleh guru atau diperdengarkan melalui <i>tape recorder</i>.
• Cerita diperdengarkan sebanyak dua kali<br />
• Setiap siswa dalam kelompok mengidentifikasi tema, amanat, tokoh dan penokohan, serta setting cerita<br />
• Setiap kelompok berdiskusi dan membuat simpulan hasil diskusi<br />
• Setiap kelompok selama 7 menit diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya<br />
• Kelompok lain diminta mengomentari<br />
• Setiap kelompok membuat simpulan hasil diskusi.<br />
• Membubarkan kelompok dan memberikan applus untuk kegiatan pembelajaran hari itu<br />
• Setiap siswa menuliskan kembali isi cerita dengan memperhatikan kaidahkaidah bahasa.<br />
<b> </b></td>
<td valign="top" width="94">45 Menit
<b> </b></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top" width="130">3. Kegiatan Akhir/ Penutup
<b> </b></td>
<td valign="top" width="425">• Memberikan penguatan
• Membuat simpulan<br />
• Menentukan batas-batas tugas untuk pertemuan berikutnya.<br />
• Membuat refleksi/menulis jurnal tentang proses pembelajaran<br />
<b> </b></td>
<td valign="top" width="94">15 Menit
<b> </b></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b> </b><br />
<b>RANGKUMAN</b><br />
<b> </b><br />
Ada perbedaan yang mendasar antara pengertian pendekatan, metode,
teknik, dan strategi. Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran. Metode adalah prosedur pembelajaran
yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik adalah cara yang dilakukan
seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Strategi
pembelajaran dapatdiartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.<br />
Jenis-jenis pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia: pendekatan <i>Whole Language</i>,
kontekstual, komunikatif, dan integratif. Jenis-jenis metode
pembelajaran bahasa Indonesia: metode audiolingual, komunikatif,
produktif, langsung, partisipatori, membaca, tematik, kuantum, diskusi,
dan kerja kelompok kecil (<i>small-group work</i>). Jenis-jenis strategi pembelajaran: langsung (<i>direct instruction</i>), <i>cooperative learning</i>, <i>problem solving</i>, mengulang, elaborasi, dan organisasi.<br />
<br />
<i><a href="http://bloggercintaperbatasan.blogspot.com/" rel="nofollow" target="_blank">bloggercintaperbatasan.blogspot.com</a>Sumber:http://stkip.wordpress.com/2010/02/16/352/</i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10788105095652399771noreply@blogger.com0